Liputan6.com, Surabaya - Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armudji meminta Calon Wali Kota Machfud Arifin untuk lebih obyektif dalam menilai pembangunan Kota Pahlawan.
Bahkan, Armudji menyebut Machfud ketinggalan berita karena tidak mengetahui perkembangan dunia pendidikan Surabaya yang sudah melaju pesat.
Advertisement
"Tentunya pemerintah kota sudah melakukan, sudah banyak yang dilakukan. Mungkin Pak Machfud ketinggalan berita, atau salah pembisiknya,” ujar Armudji dalam debat publik perdana Pilkada Surabaya 2020, Rabu malam (4/11/2020).
Armudji melancarkan kritik tersebut ketika debat membahas soal perkembangan pendidikan di Surabaya. Sebab, indeks pembangunan manusia (IPM) Surabaya telah mencapai 82,2, tertinggi di Jawa Timur.
"Contoh konkrit, SD di Surabaya infrastrukturnya cukup, begitu juga guru-gurunya. Demikian pula yang SMP. Ini sudah mendapat pengakuan dunia. Ini kita harus bangga punya kota seperti ini,” ujar dia.
Calon Wali Kota Eri Cahyadi kemudian menanyakan tentang program Machfud-Mujiaman tentang bagaimana cara meningkatkan IPM Surabaya ke depan. Akan tetapi, pertanyaan Eri tidak dijawab konkrit oleh Machfud tentang bagaimana peningkatan IPM ke depan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Debat Perdana Pilkada Surabaya 2020 Angkat Tema Masalah COVID-19
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya memperketat protokol kesehatan dalam debat publik perdana pemilihan kepala daerah (pilkada) Surabaya 2020 pada Rabu, 4 November 2020.
Pada debat publik perdana Pilkada Surabaya mengambil tema “Menjawab permasalahan dan tantangan Kota Surabaya di era pandemi COVID-19”.
"Fungsi debat publik menyebarkan profil, visi misi dan program paslon (pasangan calon) serta menggali persoalan yang dibahas saat ini," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi saat media breafing debat publik Pilkada Surabaya di kantor KPU Surabaya, Rabu,4 November 2020, seperti dikutip dari Antara.
Ada dua moderator yang akan memandu dalam debat publik kali ini yakni Helmi Kahaf dan Rina Fahlevi. Sedangkan debat ini disiarkan langsung di YouTube KPU Surabaya, Jtv, TVRI dan SBO Tv.
Adapun panelis yang dihadirkan dalam debat kali ini adalah Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Nurhasan, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Dr. Sukadiono, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof. Dr. David S. Perdanakusuma dr SpBP-RE (K), Dr. Romy Hermawan dari Universitas Brawijaya Malang, dan Akhmad Jayadi dari Unair.
Nur Syamsi mengatakan, dalam debat publik pilkada kali ini, pihaknya memperketat protokol kesehatan sebagai anjuran Gugus Tugas COVID-19 Surabaya.
"Yang pasti semua pihak yang ada di debat publik harus menjaga protokol kesehatan, misalnya tidak boleh melepas masker dan menjaga jarak minimal satu meter," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga membatasi peserta yang masuk di dalam ruang debat publik sebagaimana Peraturan KPU. "Paling banyak di dalam ruang paling banyak 30 orang di luar kru TV," ujarnya.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.
Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
Advertisement