Liputan6.com, Jakarta - Persoalan kawasan kumuh di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi perdebatan hangat dua Calon Wali Kota Surabaya yakni Eri Cahyadi dan Machfud Arifin dalam debat publik perdana Pilkada Surabaya, Rabu malam, 4 November 2020.
"Di Surabaya ternyata masih banyak kawasan kumuh, seperti di Asem Rowo yang penuh sampah, kemudian di Krembangan juga banyak sampah," kata Cawali Machfud Arifin saat debat yang dipandu moderator Helmi Kahaf dan Rina Fahlevi.
Menurut ia, kriteria mendapatkan kawasan layak huni adalah ketersediahan perumahan, ketersediaan air bersih, ruang publik, dan sanitasi. Sedangkan di Surabaya masih ada sekitar 100 ribu kepala keluarga (KK) yang tidak mempunyai jamban, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
"Kemudian di sungai masih banyak orang buang kotoran. Kalau saya menjadi wali kota, saya pastikan tidak ada orang buang kotoran di sungai," katanya.
Hal sama juga dikatakan Cawawali Mujiaman selaku pasangan Machfud Arifin. Ia mengatakan di Surabaya masih ada kawasan yang menjadi langganan banjir.
"Masalah banjir, ternyata kampung-kampung baru punya saluran tapi tidak terhubung dengan saluran besar. Machfud-Mujiaman memiliki program berupa anggaran Rp150 juta per RT agar RT bisa membangun saluran air," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Nol Persen
Sementara itu, Cawali Surabaya Eri Cahyadi mengatakan berdasarkan data dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bahwa kawasan kumuh di Surabaya sudah nol persen.
"Kumuh itu tidak hanya pandangan mata, tetapi juga data dan ada kriteria," katanya.
Menurut dia, Kota Surabaya mendapatkan penghargaan Adipura Kencana sebanyak lima kali berturut-turut, ditambah 30 penghargaan internasional dan 286 penghargaan tingkat nasional. "Ini menunjukkan data itu yang bicara kalau nol persen itu dari Ditjen Cipta Karya," katanya.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.
Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
Advertisement