FDA Tetapkan Ambang Efektivitas Vaksin COVID-19 Adalah 50 Persen, Artinya?

Inilah syarat dari FDA agar vaksin COVID-19 dapat digunakan sebagai penggunaan darurat agar pandemi cepat berakhir.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 05 Nov 2020, 06:23 WIB
Petugas kesehatan saat persiapan simulasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Pemkot Depok menggelar simulasi vaksin COVID-19 dalam rangka persiapan vaksinasi yang rencananya akan dilaksanakan bulan November 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, New York - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan bahwa kandidat vaksin COVID-19 akan memeroleh lampu hijau jika dapat mencegah atau mengurangi keparahan pada setidaknya 50 persen orang yang divaksinasi.

Faktanya, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, tetapi beberapa bekerja lebih baik daripada yang lain.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), salah satu yang paling berhasil adalah vaksin campak, yang dianggap 97 persen efektif mencegah penyakit.

"Saya tahu bahwa 50 persen memang terdengar rendah, tetapi itu masih memberi perlindungan daripada tidak ada perlindungan sama sekali," kata Professor of Public Health and Family Medicine sekaligus Director of the Centre for Vaccine Preventable Diseases di University of Toronto, Dr Jeff Kwong.

Berdasarkan ambang efektivitas yang telah ditetapkan FDA untuk vaksin COVID-19 agar disetujui atau dapat diprioritaskan sebagai penggunaan darurat, ada kemungkinan vaksin yang tersedia nantinya hanya dapat 'menolong' setengah dari orang yang menerimanya, sementara yang lain tidak mendapatkan manfaatnya.

Ada kemungkinan juga bahwa vaksin dapat memliki efek yang berbeda pada tiap-tiap orang, atau dapat mengurangi keparahan dari COVID-19 pada orang yang lainnya.

 

Simak Video Berikut Ini


Kata CDC Soal Efektivitas Vaksin COVID-19

Seperti dikutip dari situs NBC pada Kamis, 5 November 2020, para ahli mengatakan bahwa jika nantinya efektivitas vaksin COVID-19 hanya 50 persen, ini menunjukkan bahwa efektivitas vaksin flu dapat sangat bervariasi dari tahun ke tahun.

Dari 20 persen hingga 60 persen selama dekade terakhir, dan suntikan tersebut masih menawarkan manfaat.

Seperti yang dikatakan CDC, ketika vaksin flu cocok dengan virus influenza yang beredar, suntikan dapat mengunragi penyakit, rawat inap, dan kematian.

Direktur Kelompok Penelitian Vaksin Mayo Clinic sekaligus Kepala Editor dari jurnal Vaccine, Dr Gregory Poland, menambahkan, dan jika orang yang diimunisasi cukup banyak, vaksin COVID-19 tidak perlu mendekati sempurna untuk memiliki dampak yang substansial di masyarakat.

"Jika Anda memiliki 60 sampai 70 persen vaksin yang efektif dan semua orang memakainya, Anda mungkin akan mencapai yang namanya herd immunity atau kekebalan kelompok, yang kemudian berpotensi meredam pandemi ini," kata Poland.

Akan tetapi para peneliti tidak akan tahu seberapa efektif vaksin eksperimental sampai penelitian selesai.


Infografis Vaksin COVID-19

INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya