Liputan6.com, Denmark - Otoritas Denmark berencana memusnahkan 15 juta cerpelai di seluruh peternakan setelah adanya laporan bahwa hewan tersebut menyebabkan mutasi Virus Corona ke manusia.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengatakan, virus yang bermutasi berisiko menyebar ke negara lain dan menurutnya berisiko juga untuk keefektifan vaksin di masa depan.
"Kami memiliki tanggung jawab besar terhadap populasi kami sendiri, tapi dengan mutasi yang telah ditemukan ini, kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar pula untuk seluruh dunia," kata Mette dikutip dari situs NBC News pada Kamis, 5 November 2020.
Menteri Kesehatan Magnus Heunicke melaporkan bahwa setengah dari 783 kasus COVID-19 di Denmark bagian utara terkait dengan cerpelai.
Advertisement
Lebih lanjut, Kepala Program Keadaan Darurat untuk WHO, Mike Ryan, mengatakan, saat ini tengah dilakukan penyelidikan ilmiah terkait cerpelai yang disebut dapat menularkan virus SARS-CoV-2 atau Virus Corona baru penyebab COVID-19 ke manusia.
Sedangkan Direktur di Pusat Penelitian Statens Serum Institut, Kare Molbak, mengatakan, skenario terburuk dari permasalahan tersebut adalah 'pandemi baru' dan Denmark harus memulainya dari awal lagi.
"Itu mengapa kita harus menanggapi ini dengan sangat serius," kata Molbak.
Sebelumnya, Belanda dan Spanyol pun menghadapi kondisi serupa, saat ditemukannya mutasi Virus Corona dari cerpelai ke manusia di negara tersebut.
Di Amerika Serikat, hampir 10.000 cerpelai di sembilan peternakan di Utah meninggal karena COVID-19, kata dokter hewan negara bagian Dean Taylor kepada NBC News bulan lalu.
Simak Video Berikut Ini
Infografis COVID-19
Advertisement