Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak masyarakat yang ragu bahkan tidak setuju untuk diberikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac-Biofarma. Persentasenya pun lebih besar daripada keraguan terhadap Vaksin Merah Putih.
Dalam sebuah survei yang dilakukan Koalisi Warga Lapor COVID-19 mengungkapkan bahwa 69 persen responden menyatakan ragu-ragu hingga tidak bersedia menerima vaksin COVID-19 Biofarma-Sinovac.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, tingkat keraguan hingga tidak bersedia divaksin untuk Vaksin Merah Putih dari Eijkman-Biofarma adalah sebesar 56 persen responden. Padahal, tahap pengembangan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri belumlah selesai.
"Artinya lebih banyak yang ragu-ragu menerima vaksin Sinovac daripada Vaksin Eijkman," kata Koordinator Koalisi Warga Lapor COVID-19 Irma Hidayana dalam sebuah diskusi virtual pada Rabu (5/11/2020).
Irma mengatakan, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui alasan masyarakat lebih terbuka dalam menerima Vaksin Merah Putih dibandingkan dari Sinovac.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Butuh Studi Lanjut untuk Cari Tahu Alasannya
"Bisa jadi efek nasionalisme berkontribusi, tetapi kami baru akan menindaklanjut untuk menggali lebih jauh tentang apa latar belakang responden lebih memilih atau yakin terhadap Vaksin Merah Putih ketimbang yang saat ini disediakan," kata Irma.
Adapaun dalam pemaparannya, Irma mengungkapkan, dibandingkan vaksin Sinovac, untuk penerimaan vaksin Sinovac, sebanyak 8 persen mengatakan bahwa mereka sangat setuju, 23 persen setuju, 27 persen ragu-ragu, 32 persen tidak setuju, dan 10 persen sangat tidak setuju.
Untuk tingkat penerimaan Vaksin Merah Putih, 9 persen menyatakan sangat setuju, 35 persen setuju, 37 persen ragu, 3 persen tidak setuju, dan 16 persen sangat tidak setuju.
Metode survei dilakukan secara daring melalui Qualtrics pada 22 September hingga 3 October 2020. Partisipan adalah mereka yang berusia 18 tahun ke atas di 34 provinsi dengan pekerjaan yang beragam. Jumlah responden valid sebanyak N=2.109 dari 2.933 pengisi survei.
Untuk sebaran responden, dua provinsi paling banyak adalah DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan jumlah responden terkecil berada di Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Advertisement