6-11-1860: Anti-Perbudakan, Abraham Lincoln Menang Pemilu Jadi Presiden AS ke-16

Sejarah mencatat hari ini Abraham Lincon terpilih menjadi presiden AS ke-16, semasa kepemimpinannya ia disebut menjaga persatuan, mengakhiri perbudakan dan memiliki gaya kepemimpinan yang unik.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 06:00 WIB
Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16 (Wikimedia Commons).

Liputan6.com, Washington D.C.- Hari ini Abraham Lincoln menorehkan sejarah dengan terpilih sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat setelah Partai Demokrat yang terpecah. Ia menjadi anggota Republik pertama yang memenangkan kursi kepresidenan.

Dikutip dari History.com, Kamis (6/11/2020), Lincoln hanya menerima 40 persen suara populer tetapi dengan mudah mengalahkan tiga kandidat lainnya yakni seorang Demokrat dari Selatan John C. Breckinridge, kandidat dari Serikat Konstitusi John Bell dan Demokrat Utara Stephen Douglas, seorang senator AS untuk Illinois.

Lincoln sebelumnya adalah seorang pengacara kelahiran Kentucky dan mantan perwakilan Whig untuk Kongres, pertama kali memperoleh status nasional selama kampanyenya melawan Stephen Douglas dari Illinois untuk kursi Senat AS pada tahun 1858.

Kampanye senator menampilkan serangkaian pertemuan publik yang luar biasa tentang masalah perbudakan, yang diketahui seperti debat Lincoln-Douglas, di mana Lincoln menentang penyebaran perbudakan, sementara Douglas menyatakan bahwa setiap wilayah harus memiliki hak untuk memutuskan apakah akan menjadi merdeka atau budak.

Lincoln kalah dalam pemilihan Senat, tetapi kampanyenya membawa perhatian nasional ke Partai Republik muda. Pada tahun 1860, Lincoln memenangkan nominasi presiden partai tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lincoln Dikenang sebagai Republikan Pertama yang Menjadi Presiden AS dan Pembebas Para Budak

Abraham Lincoln menghembuskan nafas terakhirnya keesokan paginya, di lokasi tersebut. Amerika Serikat pun berduka.

Dalam pemilihan November 1860, Lincoln kembali menghadapi Douglas, yang mewakili faksi Utara dari Partai Demokrat yang terpecah, serta Breckinridge dan Bell. Pengumuman kemenangan Lincoln menandai pemisahan negara-negara bagian Selatan, yang sejak awal tahun telah secara terbuka mengancam pemisahan diri jika Partai Republik mendapatkan Gedung Putih.

Pada saat pelantikan Lincoln pada 4 Maret 1861, tujuh negara bagian telah memisahkan diri dan Konfederasi Serikat Amerika telah secara resmi didirikan, dengan Jefferson Davis sebagai presiden terpilihnya.

Satu bulan kemudian, Perang Saudara Amerika dimulai ketika pasukan Konfederasi di bawah Jenderal P.G.T. Beauregard melepaskan tembakan ke Fort Sumter yang dikuasai Union di Carolina Selatan.

Pada tahun 1863, ketika gelombang berbalik melawan Konfederasi, Lincoln membebaskan para budak dan pada tahun 1864 memenangkan pemilihan kembali.

Pada bulan April 1865, ia dibunuh oleh simpatisan Konfederasi John Wilkes Booth di Teater Ford di Washington, D.C. Serangan itu terjadi hanya lima hari setelah Perang Saudara Amerika secara efektif berakhir dengan penyerahan Jenderal Konfederasi Robert E. Lee di Appomattox.

Untuk menjaga persatuan, mengakhiri perbudakan, karakter unik dan pidatonya yang kuat, Lincoln dipuji sebagai salah satu presiden Amerika terbesar.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya