Staf Ahli Menkes: Kepemimpinan Jadi Kunci Atasi Pandemi COVID-19

Staf Ahli Menkes menekankan kepemimpinan menjadi kunci atasi pandemi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Nov 2020, 14:00 WIB
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes H. M. Subuh dalam acara kolaborasi Tim Taskforce Kemenkes Wilayah Jawa Timur dengan Bina Wilayah Jawa Timur pada pertemuan di Surabaya pada 3-5 November 2020. (Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Probolinggo Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI H. M. Subuh menekankan, kunci mengatasi pandemi COVID-19, salah satunya dari kepemimpinan.

"Kepemimpinan merupakan kunci dalam mengatasi pandemi, bagaimana bersama-sama membuat kebijakan, melakukan analisis dan langkah-langkah strategis, baik dengan Gubernur Bupati/Wali Kota juga tenaga kesehatan," tegas Subuh saat berdiskusi di Pendopo Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (4/11/2020).

Lebih lanjut, Subuh kembali menegaskan, pentingnya 3 Early dalam penanganan COVID-19, yaitu sistem peringatan dini (early warning system), deteksi dini (early detection), dan diagnosis dini (early diagnostics).

"Tracing (pelacakan kontak) adalah hal penting yang harus dilakukan. Namun, ada 3 hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, early warning system, yang mana edukasi masyarakat, bila terjadi gejala, harus segera ke puskesmas," tegas Subuh.

"Kemudian early detection, setelah masyarakat yang merasakan gejala COVID-19 pergi ke puskemas, kita melakukan pemeriksa suhu dengan alat pengukur suhu. Saya sarankan menggunakan pengukur suhu pulse oximeter. Yang ketiga, early diagnostics."

 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.</p

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Terus Berupaya Sehatkan Masyarakat

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di SMKN 2 dan SMAN 2 Kota Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menanggapi arahan Subuh yang juga Ketua Tim Taskforce Wilayah Jawa Timur. Puput menyampaikan, pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin menekan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Probolinggo.

"Kami telah membentuk Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, insha Allah dari awal Maret 2020 sampai hari ini, kami terus semangat dan berikhtiar, bagaimana menyehatkan masyarakat Kabupaten Probolinggo," ujar Puput dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Kami juga sudah melakukan 3T, yakni pemeriksaaan (testing), pelacakan kontak (tracing), dan perawatan (treatment), dan berbagai kebijakan dalam menangani COVID-19, tinggal kami tingkatkan lagi."

Kabupaten Probolinggo pada 3 November 2020, berada pada posisi ke-7 penyumbang kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Jawa Timur, dengan 1.342 kasus Positif. Dari angka tersebut, 53 kasus masih dirawat dan menjalani isolasi, 1.215 kasus sembuh, dan 74 kasus meninggal dunia.

Perkembangan per 4 November 2020, kasus konfirmasi positif di Kabupaten Probolinggo sebesar 1.347 orang, 1.221 sembuh, dan 75 kematian akibat COVID-19.


Bantuan Kabupaten Probolinggo

Bantuan termometer. Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Kementerian Kesehatan melalui Tim Taskforce Wilayah Jawa Timur juga memberikan bantuan kepada Kabupaten Probolinggo, antara lain:

Coolbox 3 buah

Ice Gell 10 pack

Thermometer Stainless 3 buah

• Masker kain berlogo 200 pcs

• Buku Panduan COVID-19 revisi ke-5 sejumlah 5 buah

• Buku saku 12 buah


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya