Washington D.C - Dunia tengah menanti hasil Pemilu AS. Meski masih dalam proses penghitungan jutaan suara, petahana Donald Trump pada Rabu 3 November 2020 mengklaim kemenangan atas rivalnya Joe Biden.
Seperti ditunjukkan dalam hasil pemilihan awal, Trump dan Biden bersaing ketat. Persaingan raihan suara ini baru akan terpecahkan ketika beberapa negara bagian kunci menyelesaikan penghitungan suara mereka yang diprediksi masih akan terus berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari ke depan.
Advertisement
Klaim kemenangan dari Trump muncul tak lama setelah Biden menyapa pendukungnya di Delaware dan menyatakan keyakinannya akan memenangkan Pemilu AS.
“Kita sudah bersiap-siap untuk memenangkan pemilu ini. Terus terang, kita telah memenangkan pemilu ini,” kata Trump dalam sambutannya dari Gedung Putih seperti dikutip dari DW Indonesia, Kamis (5/11/2020).
Trump juga menambahkan bahwa pengacaranya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung AS, meski tak merinci gugatan apa yang dimaksud. "Ini adalah penipuan besar bagi bangsa kita. Kita ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Oleh karena itu, kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kita ingin semua pemungutan suara dihentikan," pungkasnya.
Saksikan Juga Video Ini:
Donald Trump Segel Kemenangan di Ohio dan Florida
Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah ditutup dan pemungutan suara telah berhenti di seluruh negeri di AS. Tetapi UU pemilu di negara bagian AS mengharuskan semua suara untuk dihitung, dan banyak negara bagian yang secara rutin membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan penghitungan surat suara resmi. Sementara, tahun ini ada lebih banyak surat suara yang masih akan dihitung dibanding pemilu di tahun-tahun sebelumnya karena banyak warga yang telah memilih lebih awal melalui surat dan secara langsung karena pandemi corona.
Menurut hasil pemilihan awal, Trump menang di beberapa negara bagian kunci yang biasanya jadi penentu kemenangan, seperti di Florida, Ohio dan Texas. Hal ini menghancurkan harapan Biden untuk sebuah kemenangan meyakinkan di awal. Meski begitu, Biden mengaku optimis bahwa pihaknya berada di jalur yang benar untuk memenangkan kursi kepresidenan dengan mengamankan suara di tiga negara bagian Rust Belt, yaitu Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania.
"Kami merasa yakin dengan keberadaan kami," kata Biden saat memberikan sambutan di hadapan pendukungnya di Delaware. “Kami yakin berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini,” tambahnya disambut tepuk tangan dan suara klakson kendaraan pendukungnya.
Jika Biden menang di tiga negara bagian itu, maka akan cukup memberikan Biden sebuah kemenangan Electoral College. Fox News memproyeksikan Biden akan menang di Arizona, negara bagian lain yang memilih Trump pada pemilu 2016 lalu, sehingga memberi Biden lebih banyak peluang untuk mendapatkan 270 suara Electoral College seperti yang disyaratkan.
Bahkan tanpa Pennsylvania, kemenangan Biden di Arizona, Michigan dan Wisconsin, bersama dengan proyeksi kemenangannya di Nebraska - yang membagi suara elektoralnya berdasarkan distrik - akan mengantarkan Biden ke Gedung Putih. Dengan catatan, negara bagian yang menjadi lokasi kekalahan Trump pada 2016 lalu, juga diamankan oleh Biden.
"Serangan partisan terhadap pemilu”Gubernur Pennsylvania Tom Wolf menyebut klaim kemenangan dari Trump sebagai “serangan partisan terhadap pemilihan umum Pennsylvania, suara kami, dan demokrasi."
"Daerah kami bekerja tanpa lelah untuk memproses suara secepat dan seakurat mungkin. Pennsylvania mengadakan pemilihan yang adil dan kami akan menghitung setiap suara," demikian tulis Wolf di akun Twitter miliknya.
Advertisement