Sega Jual Bisnis Gim Arcade Gara-Gara Covid-19

Sega menjual bisnis gim arcade karena pandemi Covid-19 yang berimbas pada kerugian perusahaan dan penggunaan fasilitas arcade yang turun drastis.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Nov 2020, 07:00 WIB
google.com

Liputan6.com, Jakarta - Nama Sega di kalangan gamers bukanlah sesuatu yang asing. Perusahaan asal Jepang ini menguasai bisnis gim arcade baik di Jepang maupun luar negeri.

Kini, Sega Sammy, perusahaan di belakang Sega Entertainment mengambil keputusan mengejutkan.

Sega Sammy mengumumkan untuk menjual bisnis arcade-nya ke perusahaan Jepang bernama Genda.

Sebagaimana dikutip dari IGN, Jumat (6/11/2020), Sega Sammy mengumumkan pihaknya sepakat menjual 85,1 persen saham di Sega Entertainment. Sekadar informasi, Sega Entertainment merupakan unit bisnis di balik bisnis mesin arcade dan permainan hiburan di Jepang.

Meski bisnis arcade dan permainan hiburannya dijual, divisi video gim tidak terdampak sama sekali dari aksi korporasi ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini


Rugi Gara-Gara Covid-19

Keputusan Sega untuk menolak kerja sama dengan Sony mungkin menjadi salah satu pemicu nasib industri game ini menjadi bobrok pada saat ini

Sega Sammy pun mengungkap alasan dibalik keputusan ini. Menurut mereka, bisnis arcade telah sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19.

"Akibatnya, penggunaan fasilitas arcade-nya pun menurun drastis. Hal tersebut mengakibatkan kerugian signifikan," kata Sega Sammy.


Kerugian Signifikan

Karena kerugian signifikan ini, Sega Sammy sepakat mengalihkan sebagian saham bisnis arcade-nya ke Genda.

Sementara itu, laporan Ubergizmo menulis, Sega Sammy memperkirakan akan mencatat kerugian sekitar USD 191 juta pada akhir tahun fiskal 2020.

Dengan kerugian yang begitu dalam, meskipun kini Jepang mulai masa pemulihan, situasi masih dinilai belum pasti bagi bisnis gim arcade ataupun fasilitas hiburan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya