Kekurangan Anak Muda, Desa Ini Tawarkan Rp 761 Juta Bagi yang Mau Tinggal

Desa ini menyediakan intensif yang fantastis bagi anak muda yang mau tinggal di sana.

oleh Henry diperbarui 05 Nov 2020, 21:00 WIB
Desa di Italia Santo Stefano di Sessanio, Tawarkan Bayaran Besar Bagi yang Ingin Jadi Penduduk. (dok.Instagram @runtravel_in_fabula/https://www.instagram.com/p/CGxfwWsHPZ_/Henry)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah desa di Italia memberikan penawaran menarik bagi para anak muda. Desa Santo Stefano di Sessanio tengah mencari penduduk yang ingin tinggal dan menetap di sana.

Tak main-main, desa ini menawarkan intensif cukup besar, yakni 52.022 dolar AS atau sekitar Rp761 juta bagi anak muda yang tinggal di sana. Tujuan pejabat setempat memberikan intensif adalah agar ada lebih banyak orang yang mau tinggal dan bekerja di desa itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hanya dihuni 115 orang

Desa di Italia Santo Stefano di Sessanio, Tawarkan Bayaran Besar Bagi yang Ingin Jadi Penduduk. (dok.Instagram @ilgirodei196/https://www.instagram.com/p/CGcbEewFuab/Henry)

Melansir dari Fox News, Santo Stefano di Sessanio merupakan desa di selatan Italia yang berjarak sekitar dua jam dari Roma, ibu kota Italia. Meski punya pemandangan yang indah, desa yang dihuni hanya 115 orang ini ternyata didera dengan masalah, di mana proses regenerasi penduduknya tidak berjalan baik.

Desa itu lebih banyak dihuni penduduk yang sudah memasuki usia senja, tak sebanding dengan penduduk berusia muda. Lebih dari setengah penduduk adalah pensiunan, sementara jumlah anak-anak berusia di bawah 13 tahun di sana tidak sampai 20 orang.

Akibat krisis tersebut, Santo Stefano di Sessanio akhirnya menawarkan insentif menarik bagi mereka, khususnya para pemuda yang ingin menetap dan membuka usaha di sana. Anda yang berusia mulai dari 18-40 tahun dipersilakan untuk mendaftarkan jadi penduduk di sana.

Siapa pun bisa melamar, bahkan mereka yang sudah tinggal di Italia dan seluruh Eropa. Namun, mereka yang pindah harus siap tinggal di Santo Stefano setidaknya selama lima tahun dan menjalankan usaha.


Disediakan hibah

Ilustrasi traveling ke Eropa | unsplash.com

Mereka yang bersedia tinggal akan diberikan penawaran, termasuk tunjangan yang diberikan selama tiga tahun pertama. Jumlah tunjangan yang diberikan per tahunnya adalah 9.500 dolar AS atau Rp138 juta.

Bukan itu saja, Desa Santo Stefano juga akan memberikan hibah sebesar 18 ribu Euro atau sekitar Rp306 juta. Hibah ini diberikan kepada mereka yang membangun usaha yang dapat membantu desa tersebut, seperti usaha makanan atau jasa.

Wali Kota Fabio Santavicca mengatakan, program ini berbeda dengan program rumah 1 euro yang diiklankan di Italia. Program untuk desa ini bertujuan memungkinkan penduduk desa di sana melanjutkan hidup. "Kami tidak menjual apa pun untuk siapa pun. Ini bukan masalah bisnis," ujar Santavicca, seperti dilansir dari The Sun.


Pendaftaran ditutup 15 November 2020

Para pengunjung berjalan di Colosseum di Roma, Italia (4/11/2020). PM Italia Giuseppe Conte telah menandatangani dekret yang menetapkan jam malam berskala nasional mulai pukul 22.00 sampai 05.00 setelah jumlah kasus coronavirus terus melonjak di negara itu. (Xinhua/Cheng Tingting)

Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 1.500 pendaftar. Sebagian besar dari mereka merupakan pasangan-pasangan muda. Pendaftaran untuk program ini sudah dibuka sejak awal Oktober dan akan ditutup pada 15 November 2020. Program seperti ini memang sudah beberapa kali diadakan di Italia.

Pada tahun lalu misalnya, ada tawaran untuk tinggal di desa-desa mereka di wilayah Molise. Tawaran itu diberikan karena wilayah di sebelah timur Roma yang indah tersebut kini terabaikan.  Otoritas Italia telah mengumumkan akan membayar sebesar 27 ribu dolar AS atau sekitar Rp379 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di antara 106 desa yang kekurangan penduduk.

Mereka mengupayakan agar desa-desa tersebut kembali hidup. Siapa pun yang menerima tawaran itu akan menerima 700 Euro per bulannya selama kurang lebih tiga tahun, demi membantu mereka untuk bisa hidup di daerah yang diselimuti padang rumput, kebun zaitun atau puncak bersalju tersebut.


Harus berkomitmen

Restoran ditutup sebelum memasuki jam malam di tengah lonjakan infeksi coronavirus baru di Milan, Italia (22/10/2020). Pada Kamis (22/10) lonjakan infeksi COVID-19 mencapai 13.860, kata para pejabat. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Mereka yang menerima tawaran tersebut harus berkomitmen untuk memulai bisnis kecil, dan berkontribusi pada ekonomi lokal. Alasan utama diadakannya program tersebut adalah ribuan orang telah meninggalkan Molise dalam beberapa tahun terakhir.

Statistik resmi mengatakan jumlah orang yang tinggal di sana telah turun hampir 9.000 sejak 2014, mendorong populasi wilayah itu menjadi hanya 305.000. Ada 106 dari 136 desa di wilayah Italia ini memiliki kurang dari 2.000 penduduk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya