Diduga Stres Didemo Warga, Kades di Kabupaten Tangerang Tewas Gantung Diri

Korban ditemukan pertama kali oleh tetangganya yang akan membuka toko mebel yang berada di depan rumah korban.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Nov 2020, 15:22 WIB
Lokasi kepala desa berinisial N (44), ditemukan tewas gantung diri di samping rumahnya, di Kampung Ceger, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (5/11/2020). (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Diduga karena didemo warga, seorang kepala desa berinisial N (44), ditemukan tewas gantung diri di samping rumahnya, di Kampung Ceger RT.006/002 Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (5/11/2020).

Pria yang menjabat sebagai Kades Lebak Wangi itu ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 08.45 WIB. Kasubag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim membenarkan bila pria tersebut seorang kades.

"Ya, benar itu Kepala Desa di Sepatan Timur (gantung diri)," ujar Rachim.

Lebih lanjut dia mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh tetangganya yang akan membuka toko mebel yang berada di depan rumah korban.

"Tetangganya memang memiliki toko pembuatan kursi di depan rumah korban, saat baru mau membuka toko, dia lihat korban sudah tergantung di tali putih," jelas Rachim.

Padahal, sebelum kejadian, korban sempat minta ditemani tetangganya, yakni Husin (42) untuk begadang. Sampai jam 06.30 pagi atau sekitar 2 jam sebelum kejadian, saksi melihat korban masih belum tidur.

"Menurut saksi, pada pukul 06.30 WIB, korban sempat menegur saksi untuk tidur," ungkap Rachim.

Hingga akhirnya pukul 08.45 saksi melihat korban sudah tewas tergantung dengan tali bahan di samping rumahnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Diduga Stres karena Didemo

Sementara, dari informasi yang dihimpun, korban sempat didemo warganya sendiri lantaran disebut tidak transparan dalam menyampaikan bantuan sosial dan pelayanan publik, Minggu (1/11/2020) lalu di Kantor Kecamatan Sepatan Timur. Namun, saat itu korban tidak hadir untuk menemui warga yang melakukan aksi.

"Iya, memang ada demo, tapi masih diselidiki apakah karena itu korban gantung diri," tutur Abdul Rachim.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya