Liputan6.com, Jakarta - Penghitungan hasil pemilu AS berlangsung jauh lebih lancar daripada yang diperkirakan banyak pejabat tujuh bulan lalu lantaran pandemi Corona COVID-19.
Tetapi selama berbulan-bulan, para pejabat itu memperingatkan bahwa masuknya suara lewat surat yang diperkirakan tahun ini bisa menunggu lebih lama dari pemilu AS sebelum-sebelumnya.
Saat 3 November berubah menjadi 4 November, menjadi jelas bahwa itulah yang sebenarnya terjadi. Namun tidak dengan kali ini.
Baca Juga
Advertisement
Administrator pemungutan suara bekerja sampai larut malam di negara bagian seperti Pennsylvania dan Michigan. Pejabat di negara bagian itu memohon kesabaran saat mereka menangani jumlah suara yang mereka terima lewat surat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelesaikannya secepat mungkin, tetapi kami akan bekerja 24 jam sepanjang malam untuk menyelesaikannya," kata Lisa Deele ketua Komisaris Kota Philadelphia, demikian dikutip dari laman NPR, Kamis (5/11/2020).
Di sebagian besar negara bagian, pejabat pemilu AS dapat memulai proses menghitung suara melalui surat beberapa hari sebelum Hari Pemilihan, tetapi di Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania, para pejabat terikat oleh undang-undang negara bagian yang tidak mengizinkan melakukan persiapan semacam itu.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penolakan dari Trump
Sistem seperti ini telah ditolak oleh Presiden Trump. Ia mengatakan tak puas dengan cara ini.
Suara yang dihitung kemudian dalam proses penghitungan biasanya menguntungkan Demokrat, karena surat suara biasanya cenderung berasal dari yurisdiksi yang tinggal perkotaan. Selama berbulan-bulan Trump telah mencoba untuk keluar dari dari cara ini dengan alasan bahwa warga AS perlu mengetahui pemenang pemilihan segera, atau itu akan berakibat pada kecurangan dari pihak Demokrat.
"Ini adalah penipuan terhadap publik Amerika," kata Trump. "Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini."
Pakar pemungutan suara dan anggota pemerintah federal lainnya tidak setuju dengan klaim itu.
Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri, misalnya, mendedikasikan bagian dari situs webnya tahun ini untuk menyanggah klaim palsu tentang pemungutan suara.
"Pelaporan hasil pemilu mungkin terjadi lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya," kata CISA.
"Ini tidak menunjukkan ada masalah dengan proses atau hasil penghitungan."
Tammy Patrick mantan pejabat pemilu Arizona dan sekarang penasihat senior di Demokrat mencatat, jika penghitungan suara dihentikan, jutaan pemilih yang memberikan suara mereka akan dicabut pada waktunya untuk memenuhi tenggat waktu negara bagian.
Advertisement