Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat selama Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang berlangsung 1 bulan, telah menghasilkan 789.025 rekening tabungan selain tabungan pelajar dengan nominal sekitar Rp 35,51 triliun.
Sementara khusus untuk pembukaan tabungan pelajar OJK mampu meraih 825.272 rekening dengan nominal sekitar Rp 367 miliar. Hal itu melebihi target semula yakni 500 ribu rekening pelajar.
Advertisement
“Capaian ini jauh melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 500 rekening yang kemarin kami sudah sampaikan pada saat pembukaan BIK pada 5 Oktober yang lalu,” kata Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kristianti Puji Rahayu, dalam Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2020, Kamis (5/11/2020).
Lanjutnya, dari keseluruhan rekening tabungan pelajar dimaksud diantaranya telah memiliki fitur layanan perbankan digital.
Selain itu OJK telah melakukan penyaluran kredit atau pembiayaan selama BIK dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional dan pembiayaan UMKM.
OJK mencatat telah menyalurkan pembiayaan UMKM ataupun ritel di daerah kepada 419.101 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp 19,27 triliun.
Menurutnyam penyaluran tersebut merupakan kerja keras dari seluruh pihak yang telah bersama-sama dengan OJK mewujudkan capaian tersebut.
“Kami juga mencatat di perasuransian tercatat ada 44.758 pembukaan polis asuransi baru dan juga di pasar modal ada 410.142 rekening, di pembiayaan ada sekitar 92.672 debitur dan Pegadaian ada 10.667 rekening, dan fintech ada sekitar 82.000 akun,” pungkasnya.