Liputan6.com, Jakarta Jika Anda bermasalah dengan ereksi, atau tidak bisa bertahan selama seks, mungkin makanan Anda memiliki pengaruhnya.
Seperti disampaikan urolog di Orlando Health, Jamin Brahmbhatt, M.D bahwa Anda seharusnya memperhatikan penis sebagaimana Anda memperhatikan mobil mewah. Sebab untuk membuatnya melaju dengan lancar, Anda harus mengisinya dengan bahan bakar yang terbaik.
Advertisement
"Bahkan pembuluh darah dan saraf ada di penis," kata Jamin Brahmbhatt, M.D. Jadi jika Anda terus menerus makan junk food maka tak heran jika pembuluh darah Anda di sana terhambat oleh lemak dan kolesterol.
Berikut ini makanan yang bisa memperbaiki masalah ereksi Anda, dilansir dari Menshealth:
1. Semangka, Labu, Timun
Studi tahun 2011 yang dirilis di jurnal Urology mengevaluasi 24 pria yang mengonsumsi L-citrulline dan plasebo, lalu mengukur ereksi mereka. Pria yang mengonsumsi suplemen, ereksinya lebih kuat daripada yang mengonsumsi plasebo. Makanan yang mengadung suplemen tersebut yaitu semangka, labu dan timun
2. Kalkun, ayam, kacang-kacangan
Sebuah meta-analisis 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menyimpulkan bahwa arginin berguna untuk mengobati disfungsi ereksi ringan hingga sedang. Makanan tinggi arginin termasuk kalkun, ayam, kacang tanah, dan kedelai. Namun perlu dicatat bahwa poin pertama dan kedua melakukan pemberian suplemen berkonsentrasi tinggi untuk yang menderita disfungsi ereksi. Jadi tidak mungkin hanya mengonsumsi seiris semangka atau segenggam kacang akan membuat ereksi Anda membaik, saran Michael Ingber, MD, seorang urolog dan urogynecologist di Garden State Urology.
3. Bayam, Arugula, Seledri
“Nitric Oxide adalah salah satu bahan utama dalam mengembangkan ereksi yang baik,” kata Ingber. Ini meningkatkan aliran darah ke alat kelamin dan sangat penting dalam mempertahankan ereksi. Makanan yang dapat meningkatkan oksida nitrat, yaitu bayam, arugula, dan seledri.
4. Kopi
Minum kopi pagi dapat meningkatkan kehidupan seks, menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 3.700 pria dari University of Texas Health Science Center di Houston. Mereka yang meminum setara dengan 2 hingga 3 cangkir kopi sehari, antara 170 hingga 375 miligram (mg) kafein, lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan masalah disfungsi ereksi (DE) dibandingkan pria yang melewatkan kopi paginya.
Kafein membantu arteri di penis ANda rileks dan aliran darah di sana meningkat, menghasilkan efek yang mirip dengan obat disfungsi ereksi seperti Viagra, jelas peneliti.
5. Salmon, Kuning Telur, Susu Fortified
Sebuah penelitian di Austria mengungkapkan sumber vitamin D baik untuk penis. Setelah para peneliti meminta pria mengonsumsi 3,332 IU vitamin D atau plasebo per hari selama setahun, mereka menemukan bahwa kadar testosteron bebas meningkat secara signifikan pada pria yang mengonsumsi vitamin D. Ditambah menurut penelitian di Italia, kekurangan vitamin D juga dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Ketika Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D, Anda menghasilkan radikal bebas yang menurunkan oksida nitrat dalam tubuh Anda, senyawa yang membantu fungsi pembuluh darah Anda, kata para peneliti.
Sehingga, tanpanya pembuluh darah Anda tidak bisa rileks dan menghalangi aliran darah ke penis Anda. Itu membuat Anda sulit untuk menjadi keras, kata Larry Lipshultz, M.D., kepala kedokteran dan bedah reproduksi pria di Baylor College of Medicine.
National Institutes of Health merekomendasikan untuk mendapatkan vitamin D 600 IU/hari, sementara Endocrine Society mencatat bahwa beberapa orang mungkin perlu 1.500 hingga 2.000 IU sehari. Konsultasikan dengan dokter berapa sebaiknya yang Anda butuhkan.
Simak Juga Video Berikut Ini:
6. Kacang Pistachio, Almond, Kenari
Menurut penelitian di Turki, setelah 17 pria dengan disfungsi ereksi makan 100 gram pistachio selama tiga minggu, fungsi ereksi mereka dilaporkan meningkat, termasuk kemampuan orgasme, libido, kepuasan seksual, dan kebahagiaan hidup secara keseluruhan. Tambahan, mereka juga memiliki HDL atau kolesterol baik yang lebih tinggi dan LDL atau kolesterol jahat yang lebih rendah.
Pistachio mengandung asam amino dalam jumlah tinggi yang meningkatkan oksida nitrat dalam tubuh, kata peneliti. Sehingga almond, kenari, dan kacang-kacangan lain seperti pistachio merupakan sumber lemak sehat yang baik untuk jantung dan penis Anda, kata Dr. Brahmbhatt.
7. Blueberry, Jeruk
Dalam studi selama 10 tahun terhadap lebih dari 25.000 pria, peneliti Universitas Harvard menemukan bahwa pria yang mengonsumsi makanan yang dikemas dengan flavonoid tertentu, seperti antosianin, flavanon, dan flavon, memiliki risiko disfungsi ereksi lebih rendah daripada pria yang tidak mengonsumsi terlalu banyak flavonoid. Efeknya sangat kuat di antara mereka yang berusia di bawah 70 tahun. Karena pria yang mengonsumsi makanan kaya flavonoid seperti blueberry, stroberi, apel, dan buah jeruk, beberapa kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko disfungsi ereksi hingga 9-11% dibandingkan mereka yang jarang memakannya. Para peneliti berspekulasi bahwa flavonoid yang ditemukan dalam makanan ini dapat membantu meningkatkan kesehatan pembuluh darah Anda dengan merelaksasi arteri Anda.
Pria yang aktif secara fisik (pertimbangkan bahwa 2 hingga 5 jam jalan cepat dalam seminggu) dan makan buah-buahan kaya flavonoid mengurangi risiko disfungsi ereksi sebesar 21%. Jadi pastikan agar tubuh tetap fit ditambah saran U.S. Dietary Guidelines untuk mengonsumsi dua cangkir buah setiap hari.
8. Kacang-kacangan, Biji-bijian, Minyak Zaitun
Karena diet Mediterania baik untuk jantung Anda, tidak mengherankan jika diet Mediterania juga bermanfaat bagi penis Anda. Penyakit jantung sebenarnya adalah salah satu penyebab disfungsi ereksi yang paling umum. Begitu plak mulai menumpuk di pembuluh darah Anda, yang ada di penis Anda adalah yang pertama tersumbat.
Untuk menguji hal tersebut, peneliti Italia menguji 35 pria yang didiagnosis dengan disfungsi ereksi dan sindrom metabolik (faktor yang terkait masalah jantung) untuk mengonsumsi banyak sayuran dan buah, biji-bijian, minyak zaitun dan ikan dalam menu sehari-hari mereka. 30 pria lainnya dengan sindrom metabolik mengikuti diet kontrol.
Setelah dua tahun, sekitar sepertiga dari pria yang mengikuti diet Mediterania mendapatkan kembali fungsi seksual normal dan melihat tingkat peradangan yang lebih rendah di tubuh mereka.
Para peneliti tidak yakin mengapa diet dapat membantu pria dengan disfungsi ereksi, tetapi mereka percaya kombinasi makan kaya serat dan antioksidan memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meningkatkan aliran darah, kata penulis penelitian.
Penelitian lain menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat membantu Anda menurunkan berat badan beberapa kilogram, dan berat badan yang sehat terkait dengan ereksi yang lebih kuat. Itu karena kelebihan berat badan dapat merusak fungsi pembuluh darah Anda, yang mengganggu aliran darah ke penis Anda. Sebuah studi terhadap lebih dari 7.000 orang dewasa yang diterbitkan dalam The Lancet menemukan bahwa diet Mediterania dapat membantu orang menurunkan berat badan tanpa menghitung kalori. Ini sangat bagus dalam mengurangi lemak perut, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
9. Paprika, Persik
Vitamin C adalah kunci sperma yang sehat, menurut penelitian dari University of Texas Medical Branch.
Dalam studi tersebut, para peneliti membagi 75 pria, semuanya perokok berat dengan kualitas air mani yang buruk, menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengonsumsi 200 mg vitamin C, kelompok lainnya mengonsumsi 1.000 mg, dan kelompok terakhir mengonsumsi plasebo.
Setelah empat minggu, kelompok 200 mg meningkatkan kualitas sperma mereka sebesar 15 persen, yang berarti mereka tidak hanya memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi, tetapi sperma mereka juga dapat berenang lebih efisien dan bertahan lebih lama.
Terlebih lagi, kelompok 1000 mg lebih dari dua kali lipatnya sebesar 40 persen. Vitamin C tampaknya melindungi DNA sperma Anda dari radikal bebas yang merusak sel, kata para peneliti. Itu penting, karena sperma yang rusak dapat mengganggu kemampuan Anda untuk hamil saat Anda siap memiliki anak.
Usahakan untuk minimal 90 mg dan tidak lebih dari 2.000 mg vitamin C sehari, saran National Institutes of Health. Peneliti di penelitian ini menggunakan suplemen, namun Anda bisa memenuhi dosis harian dengan makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, sementara paprika kuning, persik, serta bayam adalah sumber vitamin C terbaik.
Advertisement