Komisi VIII DPR : Langkah Jokowi Terkait Presiden Macron Wakili Suara Mayoritas Muslim RI

Menurut Bukhori, langkah strategis Jokowi selaku Pemimpin Negara Muslim terbesar di dunia akan sangat didengar oleh negara-negara di Eropa, khususnya Prancis.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2020, 18:32 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya mewaspadai peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Bukhori Yusuf mengatakan pihaknya menunggu strategis Presiden Jokowi setelah mengeluarkan pernyataan keras atas sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Bukhori menilai,  posisi Jokowi sebagai presiden negara muslim terbesar di dunia memungkinkan untuk berperan lebih sebelum diambil alih oleh negara-negara lain.

"Kalau Indonesia bereaksi, akan jauh lebih dipertimbangkan daripada negara-negara Arab atau Afrika yang lain. Jangan sampai peran ini diambil oleh mereka. Apalagi selama ini hubungan Indonesia dengan Prancis baik-baik saja, maka nasihat Presiden Indonesia akan dianggap sebagai masukan sportif tanpa tendensi apa pun," kata Bukhori dala keterangan tertulsinya, Kamis (5/11/2020).

Lebih dari sekadar Presiden Indonesia, menurut Bukhori, langkah strategis Jokowi selaku Pemimpin Negara Muslim terbesar di dunia akan sangat didengar oleh negara-negara di Eropa, khususnya Prancis.

Karena itu, dia sangat berharap Jokowi menindaklanjuti pernyataannya dengan langkah nyata. Dia mencontohkan dengan memanggil dutabesar Indonesia di Prancis atau mengutus Menteri Luar Negeri untuk menyampaikan satu memori khusus kepada Pemerintah Negara Prancis.

"Kalau Presiden Indonesia yang bicara, saya kira akan sangat didengar," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kebebasan Ada Batasannya

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily  mengatakan sikap Jokowi  secara diplomatic sangat tepat dan mewakili sikap Pemerintah maupun Muslim Indonesia. Politikus Golkar itu mengungkapkan, sikap Presiden Jokowi tersebut setidaknya merupakan langkah protes atas pernyataannya yang tidak sensitif terhadap agama Islam

Menurutnya, Macron mestinya lebih sensitif terhadap pernyataannya terkait dengan karikatur Nabi Muhammad SAW.

"Kita tahu bahwa kebebasan pers itu sangat dijunjung tinggi dalam negara demokrasi, apalagi di Prancis yang sangat sekuler. Namun kebebasan itu juga ada batas-batas tertentu yang seharusnya tidak boleh menyinggung hal yang sangat dihormati," ujarnya.

Pernyataan Macron soal Islam, kata Ace, terkesan mengeneralisasi ajaran Islam yang pada prinsipnya membawa pesan damai. Karena Islam, jelasnya, juga memiliki sikap yang tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan kekerasan atas nama agama.

"Tentu saya pun mengecam tindakan main hakim sendiri atas nama agama dalam kasus pemenggalan guru yang memperagakan kartun Nabi Muhammad SAW. Tindakan tersebut juga tidak boleh dilakukan dalam sebuah negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum," tambahnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya