IGA Award 2020 Masuk Tahap Penilaian, Bupati Anas Presentasi Ratusan Inovasi Banyuwangi

Masuk nominator ajang Innovation Government Award (IGA), Bupati Anas berkesempatan memaparkan sejumlah inovasi Banyuwangi kepada dewan penilai secara virtual.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 05 Nov 2020, 18:30 WIB
Bupati Anas memaparkan sejumlah inovasi Banyuwangi kepada Dewan Penilai secara virtual.

 

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi nominator ajang Innovation Government Award (IGA) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Bupati Abdullah Azwar Anas berkesempatan memberikan pemaparan tentang berbagai inovasi yang dilakukan oleh daerah di hadapan dewan penilai, Rabu malam (5/11/2020). Ada 213 inovasi yang diajukan oleh Banyuwangi pada tahun ini. 

Paparan dilakukan secara virtual di hadapan dewan penilai yang berasal dari unsur Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kementerian Riset dan Teknologi, Bappenas, LAN, LIPI, Kamar dagang dan Industri (KADIN), Universitas Indonesia dan kalangan media.  

Menurut Bupati Anas inovasi adalah kunci peningkatan kualitas pelayanan publik. Inovasi dilakukan Banyuwangi di semua sektor, mulai pendidikan, kesehatan, sosial, isu lingkungan, pelayanan publik hingga tata kelola pemerintahan.

“Inovasi adalah cara kami mengatasi keterbatasan yang ada. Semua inovasi yang dilakukan daerah untuk memaksimalkan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan bagi warga. Inovasi pun efektif untuk mendongkrak kinerja pembangunan di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh daerah salah satunya,” ujar Anas.

 


Inovasi Garda Ampuh Sampai Smart Kampung

Bupati Anas memaparkan sejumlah inovasi Banyuwangi kepada Dewan Penilai secara virtual.

Anas kemudian memaparkan sejumlah inovasi yang dilakukan Banyuwangi. Misalnya, di bidang pendidikan ada Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), program Banyuwangi Mengajar, pemberian uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Kami juga punya inovasi siswa asuh sebaya (SAS) yang melibatkan partisipasi siswa dalam membantu rekannya yang tidak mampu. Inovasi ini salah satu yang mempercepat penanganan pendidikan di daerah,” ujarnya.

Di bidang pelayanan publik, Banyuwangi telah mengembangkan program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).

”Smart Kampung telah menjadi kendaraan untuk menggerakkan ekonomi desa sekaligus untuk memberdayakan warga desa. Kami juga ada Mal Pelayanan Publik pertama yang dibuat kabupaten di Tanah Air. Mal ini telah mengintegrasikan 200 lebih layanan kependudukan dan perizinan dalam satu tempat," kata Anas.

 


Inovasi Rantang Kasih dan e-Ternak

Sektor kesehatan ada program jemput bola perawatan bagi warga miskin yang sakit, laskar penjaja sayur yang memburu ibu hamil berisiko tinggi. Juga ada program sosial pemberian makanan bergizi gratis setiap hari kepada lansia miskin sebatang kara yang diberi nama “Rantang Kasih”.

Di Peternakan ada e-ternak yakni kartu elektronik ternak (e-Nak) untuk mendata ternak yang berisi data riwayat ternak sapi, mulai usia, hingga riwayat kesehatan, hingga riwayat kehamilan. Dan masih banyak yang lainnya.

“Alhamdulillah, semua inovasi yang kami kerjakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Data-data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan rapor yang baik atas kinerja pembangunan Banyuwangi,” pungkasnya.

Sebelumnya Banyuwangi pernah menyabet penghargaan serupa menjadi kabupaten terinovatif pada penghargaan IGA Award tahun 2018 dan 2019. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya