Gunung Merapi Siaga, Gubernur Jateng Minta Warga Tidak Panik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga tidak panik dengan kenaikan status aktivitas Gunung Merapi dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III) berdasarkan evaluasi data pemantauan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 05 Nov 2020, 21:23 WIB
Merapi pagi tadi (Kamis (5/11/2020) tampak asap sulfatara tebal keluar dari kawah Merapi. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga tidak panik dengan kenaikan status aktivitas Gunung Merapi dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III) berdasarkan evaluasi data pemantauan.

"Warga tidak usah panik, tapi tetap waspada. Saya kira masyarakat terdekat pasti sudah sangat paham soal ini, hanya kita tinggal bersama-sama saling mengingatkan dan saling memantau. Siapkan alat transportasi dan barang berharga agar bisa dibawa ke tempat pengungsian jika terjadi erupsi," kata Ganjar di Semarang, Kamis (5/11/2020).

Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu juga menginstruksikan jajaran BPBD dan tim kebencanaan lain terus memantau perkembangan Gunung Merapi agar bisa memberikan informasi sedini mungkin kepada masyarakat.

Ganjar meminta agar seluruh peralatan peringatan dini atau early warning system (EWS) yang ada di sekitar Gunung Merapi disiagakan dan dipantau semuanya.

"Kalau yang tidak ada 'EWS'-nya, maka yang sifatnya tradisional harus disiapkan. Saya minta seluruh aparatur pemerintahan sampai tingkat desa hingga RT/RW yang ada di sana untuk siaga membantu warganya," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tempat Pengungsian Disediakan

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan peningkatan status Gunung Merapi menjadi Siaga telah diterimanya dari sejumlah pihak, termasuk Badan Geologi dan BMKG, sehingga pihaknya mengirimkan tim BPBD ke lokasi rawan bencana erupsi, khususnya di Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang.

"Saya minta tempat-tempat pengungsian sudah tersedia baik dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebab, saat ini masih pandemi, jadi tempat pengungsian harus menerapkan jaga jarak," tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya