Bank Mantap Gandeng Indogrosir Ajak Pensiunan Berwirausaha

Bank Mantap bekerjasama dengan Toko Mandiri Indogrosir (TMI) untuk memacu para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan TNI/Polri berwirausaha.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Nov 2020, 20:04 WIB
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Mantap) bekerjasama dengan Toko Mandiri Indogrosir (TMI) untuk memacu para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan TNI/Polri berwirausaha. Dalam hal ini para pensiunan tersebut dapat membuka usaha toko yang menjual sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan kerjasama ini penting untuk dilakukan untuk bisa memberikan alternatif jenis usaha bagi para pensiunan.

Di sisi lain Bank Mantap memberikan kemudahan baik dari sisi modal dan pelatihan yaitu wirausaha mantap sejahtera sehingga diharapkan usaha tersebut dapat tumbuh dengan baik dan mendukung sektor mikro sebagai penopang ekonomi nasional.

“Bank Mantap memberikan modal usaha dengan maksimal plafond hingga Rp 500 juta dengan tenor dapat disesuaikan hingga para pensiunan berusia 75 tahun, atau para pensiunan dapat menabung sebesar Rp 180 juta dengan deposit selama 60 bulan Bank Mantap memberikan paket gratis dan benefit untuk modal toko tersebut”, ujar Josephus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Disaat yang sama Chief Finance Officer (CFO) Bank Mantap Fajar Ari Setiawan menambahkan dalam kerjasama dengan Indogrosir, Bank Mantap menawarkan dua paket yaitu Paket Silver dan Paket Gold. Paket Silver dengan budget Rp 35 juta menawarkan 500 item dagangan dan perangkat/peralatan toko dengan luas toko 3X4 M2, sedangkan untuk Paket Gold dengan budget Rp 50 juta, para nasabah mendapatkan 700 item dagangan dengan luas toko 3X5 M2 serta peralatan-peralatan penunjang toko.

“Pada awal tahun 2021 kami targetkan minimal 50 pensiunan yang dapat berwirausaha toko ini, dengan dukungan jaringan Indogrosir di 25 hub Indogrosir yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi diharapkan dapat memudahkan akses para pensiunan yang ini membuka toko ini diwilayah tersebut," tutup Fajar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Merger 3 Bank Syariah BUMN Bakal Bantu UMKM Dapat Pembiayaan Murah

Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Merger tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dinilai dapat meningkatkan daya saing keuangan syariah di era digital. Bank hasil merger ini akan lebih kompetitif dan lincah karena mengadopsi nilai-nilai dari tiga bank.

Pengajar Studi Ekonomi Islam, Universitas Indonesia (UI) Banjaran Surya Indrastomo menilai, bank syariah hasil merger memiliki potensi bagus. Sebab masing-masing bank akan saling mewarisi hal-hal baik dari tiga entitas yang terlibat.

Ini membuat bank syariah hasil merger memiliki kekuatan komplit untuk memperbesar pangsa pasar keuangan syariah."Bank hasil merger akan mewarisi nilai-nilai baik dari ketiga entitas yang terlibat," kata Banjaran, Rabu (4/11/2020).

Dia menjelaskan Bank Syariah Mandiri akan menyumbang sistem kerja dan profesionalitas. Inovasi program akan disumbangkan BNI Syariah. Sedangkan BRI Syariah memiliki pemahaman kondisi lokal dan regional. Bila ketiganya digabungkan, akan membentuk bank syariah yang kuat.

"Integrasi ini membuat bank hasil merger memiliki fondasi kuat untuk beroperasi,” kata dia.

Dampaknya terhadap perkembangan ekonomi syariah juga diyakini positif. Entitas baru yang lahir dari aksi korporasi ini akan memiliki modal besar untuk bergerak menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menyebut, potensi pertumbuhan dan dampak positif muncul karena bank syariah hasil merger akan memiliki nilai aset dan sumber daya yang melimpah. Keunggulan entitas hasil merger bisa membuat market share industri keuangan syariah di Indonesia lebih besar dari yang ada.

Berdasarkan kalkulasi atas kinerja per Semester I 2020, total aset bank syariah hasil merger mencapai Rp 214,6 triliun dan modal intinya lebih dari Rp 20,4 triliun.

Dari nilai aset dan modal inti tersebut, bank syariah hasil merger akan masuk jajaran 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan 10 besar dunia dari segi kapitalisasi pasar.

Bank syariah hasil merger akan berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham bank syariah hasil merger adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen, dan publik 4,4 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya