Mendikbud: Kreativitas Anak di Indonesia Kurang Dihargai

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, kreativitas anak di Indonesia kurang dihargai.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Nov 2020, 01:15 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat membahas penghapusan Ujian Nasional (UN) pada 2021 dan sistem zonasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, kreativitas anak di Indonesia kurang dihargai. Sebab, sistem pendidikan sejak dulu cenderung menghargai mereka yang baik secara akademik saja.

"Anak-anak Indonesia itu luar biasa sebenarnya, cuma sistem kita kadang-kadang tidak mengapresiasi kreativitas. Lebih mengapresiasi kemampuan kognitif saja atau kemampuan dapat angka yang baik di dalam suatu tes terstandar," kata Nadiem dalam acara Indonesia Bicara yang disiarkan melalui kanal Youtube Media Indonesia pada Kamis (5/11/2020).

Sistem, kata Nadiem cenderung tak melihat kreativitas anak yang sebetulnya jauh lebih penting.

"Tidak melihat potensi produktivitas, kreativitas yang sebenarnya itu jauh lebih penting di masa depan," ucap Nadiem.

Kehebatan anak Indonesia ini tercermin dari upaya yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang turut berkontribusi menanggulangi pandemi Covid-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Puji Mahasiswa Vokasi

Mendikbud memuji upaya sejumlah mahasiswa vokasi yang menelurkan gagasan dan inovasi dalam penanggulangan pandemi.

"Kita melihat semangat mahasiswa masih cukup luar biasa. Di bidang vokasi secara spesifik itu hebat-hebat sekali. Jumlah peralatan kesehatan, masker, sanitizer yang keluar baik sampai dengan SMK itu membuat saya benar-benar optimis," tutur Nadiem.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya