IHSG Dibuka Menguat ke 5.276,16, Seluruh Sektor Berada di Zona Hijau

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.296,27. Sedangkan terendah 5.276,15.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 06 Nov 2020, 09:10 WIB
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. IHSG tetap menguat meski Indonesia resmi masuk jurang resesi usai pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 minus.

Pada prapembukaan perdagangan Jumat (6/11/2020), IHSG menguat 15,83 poin atau 0,30 persen ke level 5.276,16. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 21,63 poin atau 0,49 persen ke level 5.287,25.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,84 persen ke posisi 822,94. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.296,27. Sedangkan terendah 5.276,15.

Sebanyak 188 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 32 saham melemah dan 123 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 25.342 kali dengan volume perdagangan 490,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 385,9 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 36,75 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.360 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang melonjak 1,44 persen. Kemudian sektor perkebunan yang menguat 0,80 persen dan sektor pertambangan naik 0,77 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain, MTWI naik 18,97 persen ke Rp 69 per lembar saham. Kemudian NOBU naik 13,79 persen ke Rp 1.155 per saham dan UANG naik 9,62 persen ke Rp 228 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain NZIA turun 6,95 persen ke Rp 174 per lembar saham, IKAI yang turun 6,78 persen ke Rp 55 per lembar saham dan YULE turun 6,67 persen ke Rp 252 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penurupan Perdagangan Sebelumnya

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis ini. Sebanyak 320 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (5/11/2020), IHSG ditutup melonjak 155,12 poin atau 3,04 persen ke posisi 5.260,32. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 4,48 persen ke posisi 816,15.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.260,32 dan terendah 5.161,39.

Pada sesi penutupan pedagangan, 320 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau. Sedangkan 140 saham tertekan dan 150 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 838.592 kali dengan volume perdagangan 14,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun.

Investor asing beli saham Rp 928 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.425.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melonjak 4,67 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang menguat 4,31 persen dan sektor industri dasar yang juga naik 2,80 persen.

Saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain PGLI yang naik 31,31 persen ke Rp 260 per lembar saham. Kemudian YPAS yang naik 25 persen ke Rp 320 per lembar saham dan NOBU yang yang naik 24,54 persen ke Rp 1.015 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain KARW yang melemah 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham. Kemudian OKAS turun 6,98 persen ke Rp 107 per lembar saham dan DNAR turun 6,93 persen ke Rp 199 per lembar saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya