Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Moge, Sahroni: Polisi Harus Tindak Pengguna Jalan Arogan

Walaupun memang ada pihak yang merupakan mantan petinggi TNI di komunitas moge tersebut, namun sopan santun dalam penggunaan jalan tetap merupakan prioritas utama.

oleh Muhammad Ali diperbarui 06 Nov 2020, 09:16 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyayangkan insiden penganiayaan yang dialami dua anggota TNI oleh pengendara motor gede (Moge) dari klub Harley Owners Group (HOG) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada Jumat 2 November 2020. Aksi penganiyaan ini terjadi diduga lantaran teguran dari kedua anggota TNI kepada dua orang pengendara moge yang bermain gas di luar batas wajar.

Sahroni menegaskan, arogansi di jalanan adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Dan polisi harus menindak siapa saja yang bertindak arogan di jalan raya, baik itu geng motor besar atau kecil.

"Arogansi tidak baik bagi siapa pun. Jangan sok hebat, arogan dan main kekerasan di jalan. Mau geng motor besar atau kecil, yang arogan-arogan seperti ini harus ditindak sangat tegas oleh polisi,” kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat (6/11/2020).

Menurut legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Barat ini, walaupun memang ada pihak yang merupakan mantan petinggi TNI di komunitas moge tersebut, namun sopan santun dalam penggunaan jalan tetap merupakan prioritas utama.

“Sekalipun ada pihak yang merupakan mantan petinggi di dalam Komunitas tersebut, mereka harusnya mengajarkan hal yang baik dalam perjalanan dengan saling santun dan bersapa kepada semua pihak di jalan,” tegas Sahroni.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jaga Kesantunan di Jalan

Selain itu, Ketua Dewan Pembina Ferrari Owner Club Indonesia ini juga mengimbau kepada seluruh anggota komunitas apa pun yang merupakan pengguna jalan, untuk menjaga sopan santun di jalan dan menjaga nama baik komunitas.

“Mau apa pun komunitasnya, apakah Moge, sepeda, lari, atau apapun itu, tetap harus menjaga sopan santun. Jaga nama baik klub dan kendaraan. Ini untuk pelajaran bagi semua komunitas dalam era modern ini bahwa kita harus bijak, jangan seenaknya memukuli orang,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya