Cek Fakta: Tidak Benar Orang Prancis Bernyanyi saat Muslim Salat Berjamaah usai Pernyataan Presiden Macron, Ini Kebenarannya

Video yang menyebutkan orang-orang memegang Bendera Prancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah dan dikaitkan dengan Presiden Macron.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Nov 2020, 11:08 WIB
Video itu menggambarkan sejumlah orang memegang Bendera Prancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah. (Facebook/Video Viral)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video beredar di Facebook. Video itu menggambarkan sejumlah orang memegang Bendera Prancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah.

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook atas nama Berita Islam Terbaru dan Video Viral. Video yang menyebutkan orang-orang memegang Bendera Prancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah memiliki narasi sebagai berikut:

"Info-menarik---Orang-orang-kristen-mencoba-mengalihkan...Perhatian muslim dari membuat sholat di prancis dngan bernyanyi dan memegang plakat didalam imam. Kebencian tidak dapat menghentikan islam."

Video itu sudah berada di Facebook sejak 30 Oktober 2020. Video berdurasi 4 menit 11 detik, sudah disaksikan 4,5 ribu kali oleh netizen.

Sementara di kolom komentar Video Viral, video itu disangkutkan dengan adanya pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Islam sebagai respons atas pembunuhan terhadap seorang guru asal Prancis yang bernama Samuel Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Lalu, benarkah video yang menggambarkan sejumlah orang memegang Bendera Prancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah dan terkait dengan pernyataan Presiden Macron?

 

Saksikan \


Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran Google Image.

Cek Fakta Liputan6.com membuat tangkapan layar dan mencari kebenaran video itu melalui pencarian gambar terbalik, Google Image. Sesuai hasil penelusuran, video itu bukan hasil rekayasa atau sudah diubah. Namun kejadian itu terjadi tiga tahun lalu.

Hasil penelusuran Google mengarahkan ke Channel Youtube Şɦคɦ _KhÄŁiD Khan dengan video berjudul: "During the payment of Friday prayers in France, the wing of the unbelievers reminded the Mushrikine". Video itu sudah berada di YouTube sejak 13 November 2017.

Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke channel YouTube sebuah kantor berita, AP Archive. Video yang identik dengan unggahan di akun Facebook Berita Islam Terbaru diunggah AP Archive pada 15 November 2017. (Untuk melihat video aslinya, klik tautan ini)

Sebagai keterangan video AP Archive memberikan penjelasan sebagai berikut:

"(10 November 2017) Ketegangan meletus ketika penduduk dan walikota di pinggiran Kota Paris pada hari Jumat mencoba menghalangi Muslim untuk melaksanakan salah di jalan, dalam perselisihan yang mencerminkan masalah nasional dengan kekurangan masjid.

Polisi membentuk barikade manusia untuk menjaga beberapa Muslim yang sedang beribada di jalan-jalan Clichy-la-Garenne. Lebih dari seratus demonstran mencoba menghentikan mereka.

Ketika kaum Muslim meneriakkan Allahu Akbar, para demonstran menyanyikan lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise.

Sempat ada bentrokan kecil karena polisi mendorong demonstran untuk mundur. Tidak ada yang terluka, tetapi kedua belah pihak tampaknya berusaha keras dalam perselisihan tersebut."

Sementara itu, menurut The Straits Times, pernyataan Presiden Prancis yang menyudutkan Islam dikeluarkan pada Oktober 2020.

 


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Video yang menggambarkan sejumlah orang memegang Bendera Prancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah dan terkait dengan pernyataan Presiden Macron adalah salah. Video ini tidak ada hubungannya sama sekali.

Video yang beredar di Facebook itu terjadi pada 10 November 2017. Sedangkan pernyataan Presiden Prancis yang menyudutkan Islam pada Oktober 2020.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya