Tokocrypto Luncurkan Aplikasi di Android untuk Permudah Transaksi

Tokocrypto akhirnya meluncurkan aplikasi di Android untuk mempermudah para nasabah melakukan transaksi aset kripto.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Nov 2020, 15:00 WIB
Aplikasi Tokocrypto yang kini meluncur untuk platform Android. (Foto. Tokocrypto)

Liputan6.com, Jakarta - Tokocrypto baru saja meluncurkan aplikasi yang memudahkan para nasabahnya melakukan jual-beli aset kripto secara lebih mudah. Aplikasi ini sendiri hadir untuk platform Android.

"Berkembangnya teknologi blockchain di Indonesia terlihat semakin pesat. Tentunya teknologi ini memberikan harapan bagi masyarakat luas agar dapat mengakses sistem keuangan yang terbuka dan transparan," tutur CEO dan Co-Founder Tokocrypto, Pang Xue Kai.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (6/11/2020), melalui aplikasi ini, para nasabah dapat melakukan jual-beli aset kripto, termasuk menyimpan dan mengirimkannya langsung melalui smartphone.

Kehadiran aplikasi ini sekaligus memenuhi janji Tokocrypto saat Indonesia Blockchain Week untuk menghadirkan akses sistem keuangan terdesentralisasi dengan mudah dana aman, sekaligus menjadi sarana edukasi untuk memahami teknologi blockchain dan aset kripto.

"Dengan aplikasi ini, besar harapan kami, Tokocrypto dapat menjadi rekan anda dalam memulai investasi aset kripto dengan segala kemudahan, fasilitas terbaik serta inovasi-inovasi yang kami berikan bagi seluruh nasabah kami," tutur Kai melanjutkan.

Aplikasi ini akan hadir dengan dukungan teknis pelanggan 24 jam. Selain itu, nasabah juga dapat memperdagangkan berbagai macam aset kripto, seperti BTC, ETH, BNB, USDT, BUSD, XRP, hingga token lainnya.

Tokocrypto sudah mengadaposi teknologi keamanan terkini milik Binance untuk mendukung aplikasi ini. Tidak hanya itu, perusahaan juga sudah bekerja sama dengan sejumlah institusi, seperti ASLI RI untuk verifikasi data nasabah, lalu Merkle Science dan Coinfirm.

Aplikasi ini sudah dapat diunduh pengguna Android sejak 2 November 2020. Sementara untuk pengguna iOS, perusahaan mengatakan aplikasi ini akan segera hadir.


Tokocrypto Akhirnya Resmi Perdagangkan Token Sandbox

Blockchain Week 2020 Resmi Dimulai. (Dok. Tokocrypto)

Sebelumnya, Tokocrypto baru saja mengumumkan telah resmi memperdagangkan token Sandbox atau SAND. Sebagai informasi, SAND merupakan token utilitas di bawah jaringan Ethereum ERC-20 yang sekaligus menjadi media pertukaran dalam Sandbox Metaverse.

"Sandbox berkomitmen menawarkan layanan ini pada para pemain dan penggemar kripto di arena teknologi blockchain," tutur COO Sandbox, Sebastian Borget dalam keterangan resmi, Kamis (22/10/2020).

Menurut Sebastian, token ini menawarkan pengalaman terbaik pada para pemainnya, tanpa batasan kreativitas. Para pemegang token ini memiliki kesempatan untuk menjelajahi pengalaman baru dan menghasilkan penghasilan tambahan.

Nantinya, pengguna juga dapat melakukan jual beli dalam ekosistem Sandbox melalui token SAND. "Kerja sama dengan Tokocrypto ini menandakan lompatan perjalanan Sandbox untuk membangun visibilitas dan memperluas jangkauan global kami," tutur Sebastien lebih lanjut.

Di sisi lain, CEO dan Co-Founder Tokocrypto, Pang Xue Kai menuturkan kolaborasi dengan Sandbox merupakan momen yang berkesan bagi Tokocrypto. Sebab, kolaborasi ini menjadi salah satu agenda perusahaan menghadirkan lebih banyak pengalaman di dunia kripto.

"Ini adalah momen yang sangat berkesan bagi kami, untuk akhirnya bisa berkolaborasi dengan Sandbox. Hal ini merupakan salah satu agenda kami untuk menghadirkan lebih banyak pengalaman di dunia kripto bagi para nasabah setia Tokocrypto," tuturnya.

Namun perlu diketahui, token SAND hadir dengan persediaan terbatas, sebesar 3.000.000.000, sehingga sangat menarik bagi para investor. Nasabah dapat memperdagangkan SAND dengan USDT dan BTC di platform Tokocrypto sejak 16 Oktober 2020.


Tokocrypto Hadirkan Layanan DeFi Pertama di Indonesia, Apa Itu?

Pang Xue Kai, Co-founder dan CEO Tokocrypto bersama Changpeng Zhao, Founder dan CEO Binance. Dok: Tokocrypto

Di sisi lain, Tokocrypto juga memperkenalkan inisiatif DeFi melalui Toko Token (TKO). Inisiatif ini resmi diluncurkan di pembukaan acara Indonesia Blockchain Week (IBW 2020) pada Agustus lalu.

"Tokocrypto memberikan kemudahan mengakses aset kripto dan teknologi Decentralized Finance (DeFi), sejalan dengan misinya menjangkau masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap layanan finansial," tutur CEO dan Co-Founder Tokocrypto Pang Xue Kai.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (20/10/2020), Toko Token yang awalnya mendistribusikan sistem reward bagi nasabah baru, kini mulai menawarkan model token hybrid yang unik dengan berbagai macam manfaat.

Menurut Pang Xue Kai, Tokocrypto optimistis dapat memposisikan proyek perdana DeFi ini agar siap bersaing dengan proyek serupa lainnya, baik yang berlingkup lokal maupun internasional.

Sebagai informasi, DeFi atau Decentralized Finance memang telah menjadi pusat perhatian banyak pihak di industri blockchain sejak tahun lalu. Sebab, DeFi berkaitan erat dengan berbagai aspek keseharian masyarakat, yakni aktivitas keuangan.

Sesuai namanya, DeFi mengacu pada sistem finansial/keuangan terdesentralisasi dengan berbagai layanan keuangan yang bersifat terbuka, unregulated, transparan, fleksibel, dan tersedia bagi siapa saja tanpa perlu pengawasan terpusat maupun perantara.

Berdasarkan data DeFi Pulse per tanggal 15 Oktober 2020, jumlah valuasi aset kripto (value lock in) mencapai nilai USD 11,37 miliar yang terdistribusi dalam 39 aplikasi, mencakup sektor DEX, lending, derivatif, hingga aset.

(Dam/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya