Joe Biden di Ambang Kemenangan Pilpres AS, Rupiah Terus Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat akhir pekan ini.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Nov 2020, 10:21 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Pelaku pasar menanti pengumuman pemenang Pilpres AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (6/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.255 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.380 per dolar AS.

Sejak pagi, rupiah bergerak di kisaran 14.255 per dolar AS hingga 14.300 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,08 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.321 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.439 per dolar AS.

"Perhitungan suara yang belum selesai dan tuduhan manipulasi suara ternyata tidak mencegah pasar mengantisipasi potensi kemenangan Biden di pemilu AS 2020 dengan masuk ke aset-aset berisiko," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (6/11/2020).

Kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden hanya tinggal membutuhkan enam suara elektoral untuk memenangkan pemilihan Presiden AS mengalahkan petahana Donald Trump.

Joe Biden saat ini mengumpulkan 264 suara elektoral dengan persentase 50,4 persen dengan jumlah total suara 71.966.936 pada pilpres AS 2020. Sedangkan Donald Trump mengumpulkan 214 suara elektoral dengan persentase 48 persen dengan jumlah total suara 68.552.058.

Menurut Ariston, penguatan besar rupiah pada Kamis (5/11) kemarin bisa menjadi momentum penguatan hari ini.

"Kondisi dalam negeri yang kondusif setelah disahkannya UU Cipta Kerja dan sinyal pemulihan ekonomi dari PDB kuartal III juga membantu penguatan rupiah," ujar Ariston.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Rupiah

Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.300 per dolar AS hingga Rp14.450 per dolar AS.

"Tapi kelihatannya sudah tembus, support berikutnya di Rp14.200 per dolar AS," katanya.

Pada Kamis (5/11) lalu, rupiah ditutup menguat 185 poin atau 1,27 persen ke posisi Rp14.380 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.565 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya