Transaksi Mobile Banking BNI Syariah Naik 119 Persen

BNI Syariah hingga triwulan III tahun 2020 berhasil mencatat kinerja positif.

oleh Tira Santia diperbarui 06 Nov 2020, 12:40 WIB
Pekerja menghitung uang di BNI Syariah Jakarta, Senin (10/10). Sejalan dengan perkembangan share tersebut, kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49% (YOY), dari Rp 272,6 triliun menjadi Rp 305,5 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - BNI Syariah hingga triwulan III tahun 2020 berhasil mencatat kinerja positif. Hl ini didukung dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp45,65 triliun atau naik 21,76 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 37,49 triliun.

Kenaikan DPK tersebut berkontribusi terhadap total aset BNI Syariah yang mencapai Rp52,39 triliun sampai triwulan III tahun 2020, naik sebesar 19,30 persen secara tahunan atau year on year (yoy) yaitu Rp43,92 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk giro dan tabungan. Rasio CASA BNI Syariah pada triwulan III tahun 2020 sebesar 65,15 persen, naik dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 61,95 persen.

“Pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi Mobile Banking  sampai triwulan III tahun 2020 sebanyak 33,8 juta transaksi naik sebesar 119 persen  secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yaitu 15,4 juta transaksi,” kata Abdullah, di Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Hal itu sejalan dengan pertumbuhan transaksi melalui Mobile Banking yang dilakukan oleh Nasabah, transaksi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF) melalui channel Mobile Banking juga tumbuh secara signifikan sebesar 182 persen secara year on year (yoy) sampai triwulan III tahun 2020.

Sedangkan jumlah transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking meningkat 108 persen secara year on year (yoy) menjadi 36,1 juta hingga triwulan III tahun 2020.

Pada tahun ini, BNI Syariah mempunyai beberapa strategi untuk meningkatkan DPK diantaranya adalah optimalisasi penghimpunan dana murah melalui layanan digital banking Hasanah Mobile; kerjasama dengan institusi untuk layanan payroll dan cash management; pemanfaatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Lalu memaksimalkan potensi tindak lanjut implementasi Qanun LKS Aceh; serta optimalisasi ekosistem halal melalui kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid maupun kerjasama dengan instansi pendidikan atau pesantren.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembiayaan

Dana Wakaf tersebut dihimpun melalui platform Wakaf Hasanah BNI Syariah

Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah mencatat realisasi pembiayaan sebesar Rp 32,28 triliun dengan komposisi pembiayaan yang seimbang dimana pada triwulan III tahun 2020, segmen Konsumer berkontribusi sebesar Rp16,40 triliun menyumbang 50,80 persen.

“Diikuti segmen Komersial sebesar Rp7,74 triliun (23,97 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp6,18 triliun (19,15 persen),” ujarnya.

Saat ini BNI Syariah tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi segenap nasabah dan stakeholders melalui produk, layanan, dan inovasi. 

BNI Syariah juga memberikan layanan sesuai prinsip syariah diantaranya penghapusan denda, layanan sholat tepat waktu di seluruh outlet BNI Syariah, hasanah reward yaitu tunjangan hafiz qur’an kepada karyawan, dan menyediakan akses layanan Ziswaf melalui e-channel BNI (ATM, mobile banking, internet banking, dan sms banking) serta website dan aplikasi Wakaf Hasanah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya