Liputan6.com, Washington D.C - Pada Kamis 5 November 2020 sore waktu AS, 2 hari setelah proses pemberian suara Pemilu AS 2020 di TPS ditutup, Joe Biden muncul sebentar di Wilmington, Delaware. Ia mengatakan, "setiap surat suara harus dihitung."
Advertisement
“Begitulah cara rakyat Amerika mengekspresikan keinginannya,” Biden menambahkan. "Itu adalah keinginan para pemilih, tak seorang pun - dan tidak ada hal-hal lainnya - yang menentukan pemilihan Presiden Amerika Serikat."
Mantan wakil presiden itu juga menyatakan bahwa "demokrasi terkadang berantakan, sehingga diperlukan sedikit kesabaran."
Joe Biden menyampaikan dirinya bersama pasangan wakil presiden, Senator Kamala Harris, terus "merasa sangat senang dengan perkembangan yang ada."
"Kami yakin jika penghitungan selesai, saya dan Senator Harris akan menjadi pemenang," Biden menegaskan lebih lanjut seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (6/11/2020).
Sejauh ini, hasil peneghitungan suara sementara Pemilu AS 2020 menunjukkan Donald Trump unggul di Georgia dan Pennsylvania. Sementara Joe Biden memimpin di dua negara bagian lainnya, dengan keunggulan yang masih bisa berubah.
Saksikan Juga Video Ini:
Suara Electoral College Joe Biden Ungguli Donald Trump
Hasil pemilihan presiden Amerika tetap belum menentu pada Kamis 5 November 2020 waktu AS.
Joe Biden, calon presiden AS dari Partai Demokrat mendekati mayoritas Electoral College (suara perwakilan) dan Presiden Donald Trump menuntut penghitungan suara dihentikan.
Trump melontarkan tuntutannya sementara Partai Republik mengajukan gugatan hukum atas tuduhan penyimpangan tabulasi surat suara.
Biden memimpin dalam perolehan suara elektoral 253-214, dan mayoritas 270 dibutuhkan untuk mengklaim kursi kepresidenan untuk masa jabatan empat tahun. Namun, penghitungan suara masih berlangsung di empat negara bagian yang akan menentukan hasil pemilihan, yaitu Georgia dan Pennsylvania di bagian timur Amerika dan negara bagian barat Arizona dan Nevada yang berbatasan.
Advertisement