Liputan6.com, Washington D.C- Lagu dari People Village yang berjudul YMCA dalam kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dilaporkan telah digunakan tanpa izin.
Dikutip dari AFP, Jumat (6/11/2020) seorang pengacara hak asasi manusia mengatakan pada 5 November 2020 bahwa gugatan akan diberikan "dalam beberapa hari ke depan" atas penggunaan tak berizin dari lagu People Village, "YMCA" untuk kampanye Donald Trump.
Advertisement
YMCA, yang merupakan lagu disko rilisan tahun 1978 itu dilaporkan digunakan baik saat acara kampanye dan sebagai soundtrack video kampanye Trump menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020.
Para pemegang hak, termasuk Scorpio Music, mengungkapkan bahwa mereka terkejut dengan pemakaian lagu tanpa izin itu, untuk tujuan partisan dan pemilihan untuk kepentingan Trump.
Saksikan Video Berikut Ini:
Gugatan dari Prancis dan AS
Pengacara penggugat, yakni Richard Malka menyatakan bahwa kliennya tidak terima jika lagu tersebut digunakan tanpa izin.
Malka juga mengatakan bahwa setiap penggunaan yang tidak sah dari lagu tersebut akan "menjadi subjek gugatan dalam beberapa hari ke depan, baik di Prancis dan di AS, terhadap setiap pemrakarsa atau kaki tangan dari apa yang merupakan pencurian langsung milik orang lain".
YMCA, adalah lagu yang ditulis oleh penulis Prancis Jacques Morali dan Henri Belolo serta personnel Village People, Victor Willis.
Pada akhir 1970-an, Village People mendapat kepopulerannya di Prancis dan AS dengan lagu YMCA, In the Navy, dan Macho Man.
Advertisement