Pemilu Amerika: Setelah Klaim Menang, Kini Donald Trump di Ujung Tanduk

Presiden AS Donald Trump terancam kalah di pemilu AS 2020. Perolehan berbalik berkat kiriman suara via pos.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Nov 2020, 12:55 WIB
Presiden Donald Trump meninggalkan podium usai berbicara tentang hasil Pilpres AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Posisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini berada di ujung tanduk. Ia terancam kehilangan Georgia yang merupakan basis penting pendukungnya. 

Menurut peta AP News, Jumat (6/11/2020), Joe Biden sudah memiliki 264 suara elektoral. Biden butuh enam suara lagi untuk mencapai angka minimal 270. 

Joe Biden sejatinya hanya butuh Nevada dengan enam elektor. Namun, ia berpotensi merebut Georgia yang sempat dipegang Donald Trump

Georgia memiliki 16 suara elektoral. Jika Donald Trump kehilangan daerah itu, maka ia kalah di pemilu AS. 

Baca juga: cara memahami pemilu AS

Saat ini, Donald Trump hanya unggul kurang dari 2.000 suara di Georgia. Perolehan suara Trump di Georgia kolaps setelah adanya surat suara via pos. 

Ini adalah kesekian kalinya suara Donald Trump tergerus karena surat suara via pos. Sebelumnya, Trump juga unggul di Wisconsin namun akhirnya kalah setelah ada tambahan suara via pos yang mayoritas mendukung Joe Biden. 

Kubu Donald Trump menuding ada kecurangan pada surat suara via pos. Mereka mengancam mengambil tindakan hukum serta menuntut hitung ulang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Donald Trump: Jika Suara Dihitung dengan Sah, Saya Bisa Menang Mudah

Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis, 5 November bahwa jika suara yang masuk dihitung dengan cara yang sah, maka] ia akan "dengan mudah" memenangi pemilihan presiden.

Penyataan ini ia sampaikan sebagai sinyal bahwa ia tidak berminat untuk menyerah pada lawannya, Joe Biden, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (6/11/2020). 

"Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang. Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka dapat mencoba mencuri hasil pemilu dari kami," kata Donald Trump dalam penampilan televisi pertamanya sejak malam pemilihan.

"Kami melihat mereka dengan sangat cermat, tetapi banyak suara datang terlambat."

Dia juga mengatakan bahwa dia "telah dengan tegas memenangkan banyak negara bagian, termasuk kemenangan besar" di Florida, Iowa, Indiana dan Ohio.

"Kami memenangkan ini dan banyak kemenangan lainnya, meski ada campur tangan dalam pemilihan umum dalam jumlah besar, media besar, dan teknologi besar," kata Trump di ruang rapat Gedung Putih.

Donald Trump menambahkan timnya telah meluncurkan "sejumlah besar litigasi" untuk melawan apa yang disebutnya sebagai "korupsi" dari Demokrat.


Joe Biden Unggul

Ilustrasi Pilpres AS 2020, Joe Biden. (Liputan6.com/Abdillah)

Joe Biden tampaknya memimpin setelah kemenangan di Michigan dan Wisconsin. Dengan 264 suara electoral college yang diproyeksikan jatuh ke Demokrat, dia tinggal menunggu menang satu negara bagian lagi untuk menjadi presiden terpilih.

Trump, dengan 214 suara elektoral, menghadapi rintangan yang jauh lebih tinggi. Untuk mencapai 270, dia harus mengklaim keempat medan pertempuran yang tersisa: Pennsylvania, North Carolina, Georgia, dan Nevada.

Sebelumnya Biden mengatakan kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware bahwa dia "tidak ragu" dia akan mengalahkan Trump dan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan AS. Dia mendesak para pemilih untuk tetap tenang dan mengatakan bahwa hasilnya akan segera diketahui.


Peta Hasil Pemilu AS 2020:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya