Dorong Ekspor Nasional, LPEI dan Kementerian Perdagangan Bersinergi

LPEI siap bersinergi bersama Kemendag untuk mendorong Ekspor Nasional khususnya sektor UKM berorientasi ekspor.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Nov 2020, 13:40 WIB
Aktivitas pekerja bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) siap bersinergi bersama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk mendorong Ekspor Nasional khususnya sektor UKM berorientasi ekspor.

“Kami mendukung sinergi Kementerian Perdagangan RI bersama LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk bersama-sama meningkatkan ekspor nasional melalui berbagai fasilitas Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa Konsultasi” ujar Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).

 

Sinergi antara Kementerian Perdagangan RI dan LPEI memang sudah terjalin sejak lama.

Melalui Trade Expo Indonesia, Kementerian Perdagangan dan LPEI akan memfasilitasi para pelaku UKM berorientasi Ekspor untuk bertemu para calon buyer dari luar negeri.

“Kami mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Virtual Trade Expo Indonesia 2020 pada tanggal 10-16 November mendatang. Meski masih berada di tengah-tengah pandemi COVID-19, kami tetap berupaya mendukung para UKM atau eksportir Indonesia untuk mendapatkan akses bertemu dengan buyer maupun calon buyer luar negeri," tambahnya.

Virtual Trade Expo Indonesia menjadi ajang promosi bagi produk-produk Indonesia sekaligus business matching antara para pelaku usaha dengan buyer mancanegara.

Pada event tersebut, LPEI akan mengikutsertakan 12 mitra binaan pilihan yang berasal dari program Jasa Konsultasi yang dinamakan Coaching Program for New Exporter (CPNE). Program ini sendiri bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha agar siap menjadi eksportir dan bankable.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Coaching Clinic

Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, LPEI juga akan menggelar Coaching Clinic bagi para pelaku UKM untuk menambah pengetahuan dalam berbisnis dan menembus pasar ekspor.

D. James Rompas menambahkan, saat ini LPEI juga menerima penugasan Pemerintah dalam program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM Berorientasi Ekspor yang diluncurkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.372/KMK.08/2020.

“Di masa pemulihan akibat pandemi, LPEI menilai banyak pelaku usaha yang membutuhkan dukungan finasial maupun non finansial,” ucapnya.

Dalam hal bentuk dukungan finansial, LPEI memiliki produk Penjaminan dimana LPEI berperan sebagai credit enhancer yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari bank.

Adapun dukungan non finansial, salah satunya dilakukan LPEI dengan mendampingi UMKM di daerah melalui program Desa Devisa dengan tujuan UMKM tersebut dapat mandiri mengelola usaha hingga akhirnya mampu melakukan ekspor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya