5 Alasan Makin Banyak Orang Nyaman Hidup Tanpa Pasangan

Bukan berarti orang yang memiliki pasangan dianggap tak bahagia, atau tak lengkap hidupnya. Dari sanalah biasanya seseorang mendapat kebahagiaan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Nov 2020, 20:10 WIB
Jomblo di Hari Valentine (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tiap orang memiliki hak untuk hidupnya masing-masing. Termasuk hak memilih dengan siapa mereka akan menghabiskan hidup. Kebebasan sesungguhnya itu adalah menghargai setiap keputusan orang lain tanpa memberikan penilaian buruk. Terlebih keputusan itu tak merugikan orang lain.

Banyak orang memilih untuk hidup sendiri dan belum menentukan siapa pasangan mereka.

Bukan berarti orang yang memiliki pasangan dianggap tak bahagia, atau tak lengkap hidupnya. Dari sanalah biasanya seseorang mendapat kebahagiaan. Bukan berarti pula mereka yang sudah berpasangan selalu bahagia.

Jadi bahagia itu kita yang punya takarannya. Memiliki pasangan tak bisa dijadikan acuan tingkah bahagia manusia.

Ada sejumlah alasan, mengapa ada makin banyak orang yang memilih untuk tidak memiliki pasangan. Berikut di antaranya seperti dikutip dari laman Brightside.me, Jumat (6/11/2020):


1. Waktu yang Dihabiskan Dengan Orang Lain Lebih Menyenangkan

ilustrasi gambar kebahagiaan (Sumber: Pixabay)

Orang-orang mulai lebih fokus pada waktu pribadi, kehidupan sosial, dan karier mereka. Mereka tidak ingin hidup mereka dikendalikan oleh status hubungan atau mengabaikan harga diri mereka.

Ini memberi mereka kesempatan untuk tetap lebih terbuka terhadap petualangan baru dan mereka benar-benar melihat diri mereka lebih menyenangkan karena mereka lajang.

Menikmati setiap menit dalam hidup yang lebih dari yang dapat dikatakan oleh orang-orang dari generasi sebelumnya. Mereka mengakui nilai kehidupan.

 


2. Menyukai Perasaan Mandiri

Ilustrasi Ekspresi Bahagia Credit: pexels.com/pixabay

Terutama wanita, menyukai perasaan diberdayakan dan bebas. Mereka fokus pada karir mereka dan menghormati kehidupan pribadi mereka tanpa perlu berkorban karena cinta.

Menjalin hubungan membuat mereka takut kehilangan semua itu, terutama kemandiriannya. Karena itu, mereka akhirnya menikah di kemudian hari, setelah menyelesaikan pendidikan tinggi dan membangun karier yang stabil. Inilah alasan utama mengapa angka perceraian turun secara signifikan.

 


3. Semakin Banyak Orang Tak Ingin Berkomitmen

Ilustrasi Kisah Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Credit: pexels.com/pixabay

Orang yang mencari hubungan yang kuat dan ingin berkomitmen akhirnya melajang karena mereka tidak dapat menemukan seseorang yang juga peduli dan menghargai komitmen.

Hal ini jarang terjadi di masa seperti ini. Jika Anda terus mengingatkan pasangan tentang nilai komitmen tetapi mereka tidak mengubah pandangannya, sepertinya Anda telah membuang-buang waktu dengan sia-sia.


4. Mereka Sulit Mempercayai Orang Lain

foto: pixabay

Meski ada kisah cinta yang hebat, kisah yang berakhir buruk biasanya melekat dan sulit dilupakan. Fakta ini bisa mempengaruhi kemampuan kita untuk percaya dan bisa membuat sulit mempercayai apa yang dikatakan orang lain.

Waktu yang kita butuhkan untuk mengetahui kepribadian seseorang dan melihat apakah mereka dapat dipercaya.

 


5. Ingin Memperbaiki Diri Sendiri

pixabay

Ya, dalam suatu hubungan Anda dapat memperbaiki diri sendiri, tetapi ada lebih banyak peluang untuk melakukannya saat Anda lajang.

Saat Anda mengerjakan proses pengembangan diri, lebih mudah untuk membangun karakter yang lebih baik dan mengatasi kelemahan Anda untuk menjadi lebih kuat.

Jika Anda tidak memiliki orang lain untuk dipikirkan, ada lebih banyak waktu untuk ide bisnis, bersantai, dan berolahraga. Kebebasan memilih apa yang ingin Anda lakukan dengan waktu luang adalah alasan banyak orang memutuskan untuk tinggal sendirian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya