Liputan6.com, Jakarta - Sementara banyak pasien Corona COVID-19 hanya mengalami gejala dalam hitungan hari, namun tak sedikit pula yang mengalami gejala selama berbulan-bulan setelah terinfeksi.
Baca Juga
Advertisement
Ini secara luas dikenal sebagai Long Covid dan kini sebuah penelitian baru telah memperingatkan bahwa beberapa pasien Long Covid dapat mengalami gangguan pendengaran selama berbulan-bulan.
Melansir dari Mirror, Senin (9/11/2020), peneliti dari Anglia Ruskin University telah mengamati masalah pendengaran yang memengaruhi pasien COVID-19, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dalam studi tersebut, tim menganalisis 3.103 pasien COVID-19 dengan tinnitus suatu kondisi yang menyebabkan telinga berdengung. Analisis tersebut mengungkapkan bahwa 40% dari peserta mengalami tinnitus yang memburuk selama terinfeksi COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jadi Gejala Covid Jangka Panjang
Sementara sebagian besar peserta memiliki tinnitus yang sudah ada sebelumnya, sejumlah kecil peserta melaporkan bahwa kondisi mereka pada awalnya dipicu oleh gejala COVID-19.
Ini menunjukkan bahwa tinitus bisa menjadi gejala Covid yang lama dalam beberapa kasus. Dr Eldre Beukes, yang memimpin penelitian tersebut mengatakan bahwa beberapa faktor dapat berdampak pada kondisi tersebut.
“Temuan penelitian ini menyoroti kompleksitas yang terkait dengan pengalaman tinnitus dan bagaimana kedua faktor internal, seperti meningkatnya kecemasan dan perasaan kesepian, dan faktor eksternal, seperti perubahan pada rutinitas sehari-hari, dapat berdampak signifikan pada kondisi tersebut,” ujarnya.
Advertisement
Gangguan Pendengaran
Beberapa perubahan yang ditimbulkan COVID-19 dikatakan berdampak negatif pada kehidupan orang-orang dengan tinitus, dan peserta dalam penelitian ini melaporkan bahwa gejala COVID-19 memburuk atau dalam beberapa kasus, bahkan memicu tinitus dan gangguan pendengaran.
Studi tersebut muncul tak lama setelah para peneliti dari Rumah Sakit Umum Massachusetts menemukan bahwa ruam kulit juga merupakan masalah umum di antara pengidap COVID-19.
Masalah Kulit
Dalam studi tersebut, tim menganalisis 990 kasus Long Covid dari 39 negara dan menemukan bahwa rata-rata pasien mengalami gejala dermatologis selama 12 hari.
Namun, beberapa orang melaporkan masalah kulit hingga 150 hari. Masalah kulit ini berkisar dari gatal-gatal hingga demam, sementara beberapa pasien mengalami 'Covid toes' atau jari-jari Covid.
“Data ini menambah pengetahuan kami tentang bagaimana COVID-19 dapat memengaruhi banyak sistem organ yang berbeda, bahkan setelah pasien pulih dari infeksi akut mereka. Kulit dapat memberikan jendela visual ke dalam peradangan yang mungkin terjadi di tempat lain di tubuh,” ujar Dr Esther Freeman, yang memimpin penelitian tersebut.
Advertisement