Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim rangkaian video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa.
Klaim rangkaian video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa diunggah akun Facebook Ijoel Tjaniago, pada 6 November 2020.
Advertisement
Akun Facebook Ijoel Tjaniago membagikan unggahan video akun Facebook Omear Amazigh, pada 31 Oktober 2020.
Video yang diunggah menampilkan rangkaian gambar penyerangan terhadap wanita berjilbab.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"هذا ما تتعرض إليه اخواتنا المسلمات المحجبات كل يوم في فرنسا و اوروبا"
Dengan terjemahan kedalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
"Ini adalah apa yang saudara-saudara muslim kami alami setiap hari di Prancis dan Eropa."
Benarkah klaim rangkaian video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim rangkaian video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa, dengan mengurutkan per cuplikan gambar.
Penelusuran cuplikan pertama
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video cuplikan pertama yang memperlihatkan seorang wanita sedang berjalan kemudian dipukul pada bagian kepala dari arah belakang menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Girl knocked out in random attack as number of racist attacks rises" yang dimuat situs metro.co.uk, pada 7 September 2015. Artikel tersebut memuat video yang menayangan kejadian yang sama dengan klaim video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa.
Artikel situs metro.co.uk menyebutkan, dalam video tersebut seorang gadis berusia 16 tahun yang mengenakan hijab diserang secara brutal di East London Street. Tasneem Kabir tersungkur setelah kepalanya ditinju oleh Michael Ayoade (34), menderita bibir pecah dan gigi patah saat ia pergi ke perguruan tinggi di Plaistow, Newham pada November 2012.
Penelusuran cuplikan video kedua
Penelusuran cuplikan video kedua menampilkan seorang wanita yang sedang berjalan bersama empat anaknya, kemudian sorang lelaki menendang wanita tersebut hingga jatuh tersungkur.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri cuplikan kedua dengan menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel salah satunya berjudul "Tataristan'da Müslüman kadına çocuklarının yanında hain saldırı!" yang dimuat situs milligazete.com, pada 9 Juli 2020.
Artikel situs milligazete.com memuat video yang sama dengan cuplikan kedua video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis.
Situs milligazete.com menyebutkan, seorang wanita muslim yang sedang berjalan di sepanjang jalan dengan anak-anaknya di kota Nizhnekamsk, Republik Otonomi Tatarstan, Rusia diserang pelaku.
Dalam gambar yang direkam di kota Rusia Tübenkama (Nizhnekamsk) di Tatarstan, terlihat bahwa seorang wanita diserang saat berjalan di taman bersama anak-anak dan bayinya.
Advertisement
Penelusuran Cuplikan Video Berikutnya
Penelusuran cuplikan ketiga
Cuplikan video ketiga menampilkan seorang wanita yang sedang berdiri menghadap meja kemudian sorang lelaki berjalan menuju wanita tersebut dan memukul pada bagian belakang kepala, wanita tersebut pun jatuh.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video cuplikan ketiga menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Muslim student claims in lawsuit hospital to blame after being punched while in the emergency room by a patient" yang dimuat abcnews.go.com, pada 3 April 2018.
Artikel situs abcnews.go.com memuat video yang identik dengan klaim video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa.
Artikel situs abcnews.go.com menyebutkan, seorang remaja dapat dilihat dalam rekaman video pengawasan yang dirilis, mondar-mandir ke meja resepsionis di lobi Ruang Gawat Darurat Rumah Sakit Beaumont-Dearborn Michigan. Dia terlihat memulai proses pendaftaran dengan resepsionis mendapat pukulan pada 10 Februari.
Penelusuran cuplikan keempat
Penelusuran cuplikan video keempat menampilkan dua orang perempuan yang sedang berjalan, kemudian seorang lelaki berlari mendakat dan menendang sorang perempuan berbaju coklat.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video cuplikan keempat menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "SENT FLYING Horrifying moment thug is filmed kicking a woman in the back in the latest sick random attack in Europe", dimuat situs thesun.co.uk, pada 22 Desember 2018.
Artikel thesun.co.uk memuat video yang identik dengan cuplikan keempat.
Artikel situs situs thesun.co.uk menyebutkan, seorang pria menggunakan penutup kepala mendekati korbannya dari belakang sebelum melompat ke udara dan meluncurkan tendangan yang kuat tanpa alasan yang jelas ke wanita di depannya, serangan tak beralasan itu diyakini terjadi di Belanda.
Penelusuran Cuplikan Video Kelima
Dalam cuplikan video ke lima menampilkan sorang lelaki mendatangi meja yang diduduki tiga orang perempuan, kemudian lelaki tersebut menyerang sorang wanita yang berada di sudut ruangan.
Untuk menelusuri cuplikan video ke lima ini, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel, salah satunya berjudul "Australian jailed for Islamophobic attack on pregnant woman" yang dimuat situs bbc.com, pada 1 Oktober 2020.
Situs bbc.com memuat foto yang identik dengan cuplikan klaim video kelima.
Artikel situs situs bbc.com menyebutkan, Stipe Lozina, 44, menyerang Rana Elasmar, 32, di Sydney November lalu.
Elasmar, yang saat itu hamil 38 minggu, sedang bersama teman-temannya di sebuah kafe saat Lozina masuk dan mendekati meja mereka, meminta uang.
Ketika korban menolak, pelaku melancarkan serangan "keji" yang dipicu oleh prasangka agama.
Advertisement
Kesimpulan
Hasiil penelusuran Cek Fakta, video penyerangan wanita tersebut terjadi Inggris, Rusia, Michigan AS, Belanda dan Australia, bukan di Prancis. Namun, dua video memang terjadi di Eropa.
Klaim rangkaian video penyerangan terhadap umat muslim di Prancis dan Eropa sebagian salah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement