Tokoh Intelektual Papua: Tidak Ada Alasan Dana Otsus Itu Gagal

Kalau dikatakan ada masalah karena kebijakan dan SDM yang tak tercapai, menurut dia itu harus diperbaiki.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 19:47 WIB
Stadion Papua Bangkit. (Instagram/@stadionpapuabangkit)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh Intelektual Papua Moksen Idris Sirfefa mengaku sudah lama sekali mengikuti perkembangan dana otonomi khusus (Otsus) Papua. Menurutnya, Otsus Papua berhasil dan tidak gagal. Kalau dikatakan ada masalah karena kebijakan dan SDM yang tak tercapai, itu harus diperbaiki.

"Ini tolong dipahami bahwa adanya Otsus menjadi jalan tengah. Pemerintah mengambil kebijakan adalah hasil kesepakatan antara Pemerintah dengan orang Papua dan jalan tengahnya melalui Otsus. Ada lima hal yang telah dicapai dengan adanya dana Otsus, di antaranya kesehatan, pendidikan, perekonomian masyarakat, infrastruktur dan afirmasi bagi orang asli Papua. Pemerintah punya program baik," ujarnya seusai menjadi pembicara dalam webinar Moya Discussion Group bertema Manfaat Otsus Bagi Pendidikan dan Pengembangan Pemuda Papua, Jumat (6/11/2020).

Moksen mengungkapkan, dengan adanya dana Otsus itu terjadi peningkatan pemberian beasiswa untuk tiga tingkatan pedidikan, seperti SMA, vokasi, serta pendidikan spesifik seperti dokter dan lainnya.

"Sayangnya, apa yang dilakukan Pemerintah dalam komunikasi publik lemah dan tidak bisa mempublikasikan keberhasilan dana Otsus. Ke depan harus komprehensif memperkuat dana Otsus agar daerah berdaya. Tentu, perlunya transparansi dan pengawasan dalam anggaran demi kemajuan Papua," paparnya.

Tenaga Ahli Kelembagaan Desk Papua pada Bappenas ini mengatakan, orang Papua itu memiliki watak atau talenta ada 3, yaitu menjadi pamong atau ASN, politisi, atau petani, nelayan dan buruh. Dia pun kemudian mengajak pemuda Papua untuk melihat teknologi serta dunia global yang kompetitif.

"Apakah kita bisa bersaing dengan dunia yang terus berubah dan ini adalah tantangan global. Di Papua itu akan dihadapkan dengan perkembangan ekonomi kawasan, terutama di kawasan Pasifik. Amerika dan China punya tempat bermain. Apakah dengan kualitas dari efek ekologis dan bisakah kita menghadapi dua negara raksasa itu. Tentunya, kita optimis Papua bisa maju dan sejahtera dengan pendidikan yang baik," tandas Moksen.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dihadiri Pengamat Papua

Selain Moksen, Webinar Moya Discussion Group yang mengangkat tema Unity In Diversity: Manfaat Otsus Bagi Pendidikan dan Pengembangan Pemuda Papua juga diikuti oleh narasumber lain. Seperti Direktur Institute Kalaway Muda Nanny Uswanas, Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof Imron Cotan, Tokoh Pemuda Ali Kabiay dan Moderator dari LHKI PP Muhammadiyah Herry Sucipto.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya