Penyebaran Wabah Brucellosis di China dari Tahun ke Tahun

Brucellosis adalah penyakit akibat bakteri yang menyebar dari hewan ke manusia. Wabah terbaru di Lanzhou, China pertama kali ditemukan pada November 2019 ketika beberapa siswa di Institut Penelitian Hewan Lanzhou dinyatakan positif brucellosis.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Nov 2020, 14:00 WIB
Badan Karantina cegah penyakit Brucellosis pada sapi. (foto: dok. Kementan)

Liputan6.com, Jakarta Brucellosis adalah penyakit akibat bakteri yang menyebar dari hewan ke manusia. Wabah terbaru di Lanzhou, China pertama kali ditemukan pada November 2019 ketika beberapa siswa di Institut Penelitian Hewan Lanzhou dinyatakan positif brucellosis.

Hingga akhir Desember, setidaknya 181 orang di institut tersebut telah terinfeksi, menurut otoritas kesehatan provinsi seperti dilaporkan CNA dikutip Sabtu (7/11/2020).

Wabah bahkan menyebar ke provinsi Heilongjiang di sudut timur laut China, di mana 13 orang yang bekerja di institut dokter hewan pada Agustus 2019 dinyatakan positif.

Pemerintah Lanzhou telah menguji 55.725 orang di kota itu, 6.620 diantaranya positif brucellosis hingga saat ini menurut laporan pada Kamis.

Menurut pernyataan dari komisi kesehatan Lanzhou pada September lalu, wabah berasal dari pabrik biofarmasi milik industri peternakan China yang terdaftar di Shanghai.

Pabrik telah menggunakan disinfektan yang kedaluwarsa pada Juli hingga Agustus 2019 untuk membasmi brucellosis, pada akhirnya bakteri tertinggal dalam gas limbahnya. Gas yang terkontaminasi kemudian membentuk aerosol yang mengalir ke bawah arah angin ke institut kedokteran hewan.

Simak Video Berikut Ini:


Kasus Sebelumnya

Penyakit bakteri dengan gejala mirip flu ini telah menginfeksi lebih dari 6.000 orang dalam satu masa wabah di barat laut China.

Setiap tahunnya, dilaporkan sekitar setengah juta orang yang terinfeksi brucellosis di seluruh dunia. China biasanya melaporkan infeksi dengan jumlah hingga puluhan ribu.

Pada 2019, China melaporkan 44.036 kasus dengan satu kematian, naik dari 37.947 kasus dan nol kematian setahun sebelumnya.

Kasus pertama yang dilaporkan di China terjadi di kota Chongqing di barat daya pada tahun 1905. China melihat epidemi brucellosis yang meluas pada 1950-an dan 1960-an, menurut media pemerintah.

Brucellosis lebih sering terjadi di daerah pastoral di barat dan utara China. Ini dikategorikan sebagai penyakit menular Kelas B.

Tahun lalu, China melaporkan lebih dari 10 juta kasus penyakit menular termasuk brucellosis, demam berdarah, dan disentri.


Penyebab

Brucellosis biasanya disebabkan oleh kontak dengan hewan. Wabah di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu, disebabkan oleh kebocoran di pabrik vaksin, menurut komisi kesehatan Lanzhou. Orang-orang masih dirawat di rumah sakit meski wabah itu terjadi setahun lalu.

Bulan lalu, badan legislatif tertinggi China mengeluarkan undang-undang untuk menetapkan protokol pencegahan dan pengendalian risiko biosekuriti, dan sistem untuk menanggapi risiko termasuk wabah mendadak.


Penularan dari Manusia ke Manusia Sangat Jarang

Brucellosis disebut juga sebagai penyakit menular zoonosis, atau penyakit pada hewan yang dapat menyebar ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang domba, kambing, sapi, babi, dan bahkan anjing, dan dilaporkan di banyak negara.

Manusia umumnya tertular penyakit melalui kontak langsung dengan hewan yang tertular melalui konsumsi produk hewani yang tercemar seperti susu atau keju yang tidak dipasteurisasi, atau melalui penghirupan agen yang terbawa udara.

Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala brucellosis pada manusia dapat berupa demam dan lemas yang muncul selama beberapa minggu. Beberapa gejala seperti nyeri sendi bisa menjadi kronis dan tidak pernah hilang.

Meski komplikasi bisa menyebabkan kematian, namun angka kematian akibar brucellosis rendah.


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya