Perusahaan Telekomunikasi Brasil Tolak Tekanan AS soal Huawei

Empat perusahaan telekomunikasi Brasil memutuskan untuk tidak bertemu dengan pejabat senior AS.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Nov 2020, 11:00 WIB
Huawei (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Empat perusahaan telekomunikasi besar Brasil memutuskan untuk tidak bertemu dengan pejabat senior AS. Pertemuan itu pada awalnya disebut agar AS bisa menyarankan tidak menggunakan teknologi Huawei untuk peralatan 5G Brasil.

Menurut sumber, operator telekomunikasi itu menolak undangan Kedutaan Besar AS untuk bertemu pada Senin di Sao Paulo.

Mereka dijadwalkan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan pertumbuhan ekonomi, energi dan lingkungan, Keith Krach.

"Situasi ini tidak sesuai dengan pilihan pasar bebas yang biasa kami lakukan. Kami harus dapat bebas membuat keputusan keuangan terbaik," kata sumber seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/11/2020).


Empat Perusahaan Telekomunikasi Brasil

Empat perusahaan tersebutt adalah Telefonica Brasil SA, Grupo Oi SA, TIM Participações SA yang dioperasikan oleh Telecom Italia SpA, dan Claro.

Semua perusahan itu sudah menggunakan peralatan Huawei untuk persiapan lelang spektrum pada tahun depan di Brasil. Keempat perusahaan tidak mendukung larangan Huawei yang diminta oleh pemerintah AS.

 


Tekanan AS

Pemerintah AS terus memberikan tekanan diplomatik secara internasional utnuk memblokir penggunaan peralatan Huawei. Negeri Paman Sam menuding peralatan Huawei dapat digunakan sebagai mata-mata oleh pemerintah Tiongkok. Huawei berulang kali membantah tudingan tersebut.

Krach pun sebelumnya mengatakan pemerintah AS dan para mitranya mempercepat upaya melindungi keamanan global dengan membatasi keterlibatan Huawei dalan jaringan 5G.

"Saat ini ada lebih dari 30 negara yang berpartisipasi dalam Clean Network," kata dia.

(Din/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya