Lagu Coldplay, Band Favorit Mendiang Putra Joe Biden Berkumandang di Akhir Pidato Pemenang Pemilu AS

Pemenang Pemilu Amerika 2020, Presiden terpilih Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris berpidato di Chase Center, Wilmington Delaware.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Nov 2020, 11:34 WIB
Presiden dan Wapres terpilih AS Joe Biden-Kamala Harri bersama Jill Biden dan Douglas Emhoff, setelah menyampaikan sambutan di Wilmington, Delaware, pada 7 November 2020, setelah dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Amerika. (Jim Watson / AFP)

Liputan6.com, Delaware - Joe Biden terpilih menjadi presiden Amerika Serikat ke-46. Ia memenangkan Pemilu 2020.

Sabtu 7 November 2020 sekitar pukul 08.00 malam waktu setempat, memposisikan dirinya untuk memimpin negara yang dicengkeram oleh pandemi bersejarah dan pertemuan kekacauan ekonomi dan sosial, yang menunda pemrosesan beberapa surat suara, ia menyampaikan pidato resminya.

Presiden terpilih Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris berpidato di Chase Center, Wilmington, Delaware.

Ucapan terima kasih pertama disampaikan oleh Kamala Harris, lalu menyusul kemudian Joe Biden menaiki panggung. Sejumlah harapan dan doa agar Amerika lebih baik dihaturkan keduanya.

Mengutip laporan CNN, Minggu (8/11/2020), akhir pidato resmi keduanya sebagai pemenang Pemilu Amerika dimeriahkan dengan tembakan konfeti yang sedikit mengejutkan para hadirn. Termasuk Joe Biden dan Kamala Harris beserta keluarga yang berada di atas panggung kemudian.

Tak berapa lama, kumandang lagu dari band Coldplay terdengar membahana lokasi pidato resmi sang pemenang Pemilu Amerika 2020.

CNN menyebut, salah satu lagu yang dimainkan - "Sky Full of Stars"- ternyata salah satu band favorit Beau Biden. Pada pemakamannya pada tahun 2015, Chris Martin dari Coldplay menampilkan "Til Kingdom Come." Martin menawarkan diri untuk tampil setelah mengetahui bahwa Beau adalah seorang penggemar band-nya.

Cahaya kembang api warna-warni juga terlihat di langit malam saat pidato Joe Biden berakhir. Seolah pengingat halus tentang putra Biden, Beau. 

Saat kembang api menerangi langit di Chase Center, seolah Beau Biden tampak bangga atas kemenangan ayahnya malam itu.

Biden terlihat mencium cucunya dan memeluk keluarganya saat kembang api meledak di atas kepala. Serangkaian drone juga terbang di atas dan membuat bentuk US dan BIDEN.

Lagu bertajuk "Sky Full of Stars" juga diputar selama pertunjukan kembang api setelah Joe Biden menerima nominasi Demokrat musim panas ini.

Dalam salah satu pidatonya, Joe Biden juga menyebut Beau tentang kecintaannya pada himne berjudul On Eagle's Wings.


Menang dari Donald Trump, Joe Biden Ajak Rakyat Bersatu

Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama dengan Presiden Donald Trump di Case Western University and Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Patrick Semansky)

Joe Biden menang Pemilu Amerika 2020. Ia mengalahkan Presiden Donald Trump, melewati 270 suara Electoral College dengan kemenangan di Pennsylvania, demikian menurut kantor berita the Associated Press yang dikutip pada Sabtu 7 November 2020.

Berdasarkan hasil yang dirangkum Associated Press yang dilihat pada Minggu 8 November 2020 pagi WIB, Biden mengantungi 290 electoral votes, melewati ambang batas 270 untuk memenangi Pilpres. Ia mengalahkan petahana, Presiden Donald Trump yang hanya mengumpulkan 214 electoral votes.

Berpidato di hadapan para pendukungnya di basis kampanyenya di Wilmington, Delaware, Joe Biden turut menyampaikan pesan kepada pemilih dan suporter Trump, menyerukan persatuan dan rekonsiliasi.

"Sekarang untuk Anda semua yang memilih Presiden Trump, saya memahami kekecewaan Anda malam ini. Saya sendiri telah kehilangan beberapa kali, tapi sekarang mari saling memberi kesempatan," kata Biden, dikutip dari CNN, Minggu (8/11/2020).

Mantan wakil presiden itu mengatakan sudah waktunya kedua belah pihak "saling mendengarkan lagi".

"Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi, dan untuk membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita. Mereka bukan musuh kita. Mereka orang Amerika," kata Biden.

Joe Bidenmelanjutkan: "Alkitab memberitahu kita untuk segala sesuatu ada masanya, ada waktunya membangun, ada waktu menuai, ada waktu untuk menabur dan ada waktu untuk menyembuhkan. Ini adalah waktu untuk menyembuhkan di Amerika."


Peta Pemilu AS 2020 Versi VOA:


Saksikan Juga Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya