Dikenang dalam Pidato, Ibu Wapres Terpilih AS Kamala Harris adalah Peneliti Kanker

Shyamala Gopalan, ibu dari Wapres terpilih AS Kamala Harris merupakan seorang peneliti kanker, Ia datang ke AS dari India, ketika usianya baru 19 tahun

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Nov 2020, 12:00 WIB
Wakil Presiden terpilih Kamala Harris menyampaikan pidato kemenangan Pilpres AS 2020 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Sabtu (7/11/2020). Joe Biden dan Kamala Harris memenangkan Pilpres AS 2020. (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Jakarta Kamala Harris dinyatakan sebagai Wakil Presiden Terpilih Amerika Serikat usai dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS bersama Presiden terpilih Joe Biden.

Kamala akan menjadi Wapres AS perempuan pertama, sekaligus orang Amerika keturunan India dan Afrika, yang menduduki posisi ini.

Dalam pidato kemenangannya, Kamala Harris menyebut nama sang ibu Shyamala Gopalan Harris sebagai wanita yang paling berperan dalam kesuksesannya saat ini.

"Ketika ia datang ke sini dari India di usia 19 tahun, dia mungkin tidak begitu membayangkan momen ini," ujarnya seperti dikutip dari ABC News pada Minggu (8/11/2020).

Shyamala Gopalan rupanya bukan orang sembarangan. Ia adalah seorang peneliti kanker yang datang ke AS dari India. Selain itu, wanita yang meninggal di 2009 itu juga merupakan seorang aktivis.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Sang Ibu Peneliti Kanker

Senator Kamala Harris dari Partai Demokrat mengemukakan pendapatnya pada Debat cawapres Amerika Serikat di Kingsbury Hall, Universitas Utah di Salt Lake City, Rabu (7/10/2020). Dalam debat, Harris dan duduk dan penantangnya, Mike Pence diberi sekat kaca. (AP Photo/Patrick Semansky)

"Ibu saya mengerti betul bahwa dia membesarkan dua putri kulit hitam," kata Kamala dalam sebuah memoar di tahun 2019, seperti dikutip dari People.

"Dia tahu bahwa Tanah Air angkatnya akan melihat Maya (Harris) dan saya sebagai gadis kulit hitam, dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi wanita kulit hitam yang percaya diri dan bangga."

Dalam sebuah obituari di laman organisasi Breast Cancer Action yang dirilis tahun 2009, Shyamala dikenal sebagai ilmuwan yang dekat dengan lembaga tersebut karena penelitiannya terkait kanker payudara.

Ia bekerja untuk isolasi dan karakterisasi gen reseptor progesteron yang mengubah pemahaman medis dasar tentang respon hormon dalam jaringan payudara.

"Penemuannya memicu banyak kemajuan terkait peran progesteron dan reseptor seluler dalam biologi payudara dan kanker," tulis obituari tersebut.

"Dunia para wanita dengan kanker payudara berubah menjadi lebih baik karena kehadiran Harris di dalamnya," tulis laman tersebut.


Penyanyi Berbakat

Dalam sebuah wawancara di Los Angeles Times, paman Kamala, Balachandran, mengatakan bahwa Shyamala adalah seorang penyanyi berbakat dan memenangkan medali emas dalam sebuah kompetisi nasional, serta terkadang mendapatkan uang hasil bernyanyi di radio.

Di Lady Irwin College, New Delhi, Shyamala mempelajari bidang home science yang meliputi nutrisi, tekstil, dan perkembangan masa kanak-kanak. Ia lalu pergi ke Berkeley, Amerika Serikat untuk mempelajari nutrisi dan endokrinologi.

Ketika Shyamala bergabung dengan gerakan hak-hak sipil warga kulit hitam, di saat itulah ia bertemu seorang ekonom asal Jamaika Donald Harris. Mereka menikah tahun 1963 dan memiliki dua putri yaitu Kamala dan Maya. Keduanya bercerai di 1971.

Pada 11 Februari 2009, Shyamala meninggal dunia karena komplikasi kanker kolon di usianya yang ke 70.


Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump

Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya