Liputan6.com, Garut - Penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat, membuat pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali siaga. Pemda menginstruksikan seluruh Ketua Tim Gugus Tugas mulai tingkat kecamatan, kelurahan dan desa, siaga 24 jam.
Setelah klaster pesantren, dan klaster lingkungan pemda Garut, kini timbul klaster baru rumah sakit swasta, puskesmas, termasuk klaster keluarga. Terbaru, kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dan beberapa Puskesmas terpaksa tutup sementara.
Baca Juga
Advertisement
Sebut saja Puskesmas Lembang, Karangsari, puskesmas Pembangunan dan Sukamulya, untuk sementara tidak melayani pasien, seiring ditemukannya beberapa tenaga kesehatan terpapar Covid-19.
Bupati Garut Rudy Gunawan selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, menyatakan terjadinya outbreak (lonjakan luar biasa), akibatnya tingginya lonjakan terkonfirmasi positif Covid-19 yang bersumber dari klaster baru.
Berdasarkan kajian dari Bidang Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, adanya penularan yang begitu cepat serta banyaknya yang terkonfirmasi positif.
“Setelah dilakukan tracing menghasilkan lebih dari 15 orang terkonfirmasi covid-19,” ujarnya, Sabtu (7/11/2020) malam.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Komitmen Peningkatan Layanan Kesehatan
Untuk itu, Rudy kembali menginstruksikan seluruh anggota satgas penangulangan Covid-19, untuk segera mengisolasi mereka yang positif di bawa ke RSUD dr Slamet dan RS Medina, dua fasilitas kesehatan yang selama ini digunakan menangani pasien Covid-19.
“Saya berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan di tempat isolasi, sehingga ada ketenangan lahir batin bagi mereka yang diisolasi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk menghadapi lonjakan pasien covid019, Rudy meminta RSUD dr. Slamet Garut dan Dinas Kesehatan, bersiaga 24 Jam. “Karena situasi ini sangat berbahaya,” dia mengingatkan.
Hingga Sabtu malam, total kasus Covid-19 di Garut mencapai 12.534 kasus, dari jumlah itu sebanyak 915 kasus terdeteksi positif virus corona. Rinciannya, sebanyak 287 Kasus isolasi RS/perawatan, 611 Kasus sembuh dan 17 Kasus meninggal.
Melihat masih tingginya ancaman penambahan klaster baru keluarga, Rudy meminta masyarakat senantiasa meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menjalan protokoler kesehatan pencegahan Covid-19.
Mulai tetap menggunakan masker di rumah, menerapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Advertisement