Liputan6.com, Lombok Tengah - Kepala Baharkam Polri Komjen Agus Andrianto mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, Minggu (8/11/2020). Agus mengatakan, sejumlah proyek pemerintah tengah dikerjakan, salah satunya sirkuit sepanjang 4,32 kilometer, yang berdampingan dengan keindahan alam, untuk perhelatan MotoGP.
Agus sendiri didampingi Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal. Dalam kunjungan itu, hadir juga Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka.
Advertisement
Agus memastikan, Polri-TNI akan mengawal dan memastikan pembangunan investasinya berjalan lancar dan terkendali.
"Untuk itulah, saya bersama rombongan Baharkam Polri turun meninjau," kata Agus usai meninjau proyek Sirkuit Mandalika Lombok Tengah.
Eks Kapolda Sumatera Utara itu memprediksi sirkuit tersebut rampung dalam waktu dekat. Apabila selesai dikerjakan dan sudah menjadi sirkuit, maka nama Indonesia, khususnya NTB, akan mendunia.
Oleh karena itu, eks Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim ini mengharapkan warga Lombok, umumnya NTB, mendukung dan menyukseskan pembangunan investasi yang ada.
"Beberapa waktu lalu memang ada kendala. Tetapi tinggal menyisakan 5 persen saja," kata Agus.
Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka menjelaskan, proses pengerjaan lapis pondasi bawah sirkuit sudah mencapai 95 persen. Setelah itu, pihaknya akan mengerjakan lapisan atas, yang dilanjutkan dengan pengaspalan. Dia menargetkan Januari 2021 proyek ini rampung total.
Kemudian Juni, lanjut Karioka, penyelenggara MotoGP Dorna Sport akan melakukan pemeriksaan. Termasuk persiapan uji coba sirkuit. "Kalau sudah siap semua, maka barulah MotoGP digelar," kata Karioka.
Dia menilai sirkuit Mandalika menjadi satu-satunya sirkuit di dunia yang dibangun di areal objek pariwisata. Tidak ada di negara lain, kecuali di Indonesia.
Meski demikian, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat masih ada sengketa lahan yang sedang diselesaikan. Karioka memastikan, ITDC tetap mengedepankan pendekatan kekeluargaan. Dia juga memastikan harga lahan bukan ditentukan ITDC atau pemerintah, melainkan tim appraisal.
"Terkait sisa masalah lahan lima persen, kami pastikan dalam waktu dekat ini selesai," kata Karioka.
Masyarakat yang merasa keberatan juga dipersilakan untuk menempuh jalur hukum. Namun, Karioka menekankan, di tengah pandemi ini, keberadaan sirkuit dan investasi lain di KEK Mandalika, akan memberikan keuntungan bagi masyarakat NTB sendiri. Di antaranya menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha baru.
"Dampak Covid-19 ini tidak saja kesehatan, tetapi ekonomi sehingga KEK Mandalika inilah harapan kita," jelas dia.