Liputan6.com, Kemerovo - Sejumlah sungai di kota Rusia dilaporkan berubah warna menjadi merah seperti buah bit. Kabarnya karena polusi misterius karena bebek menolak berenang di air yang 'beracun'.
Saat pejabat di wilayah Siberian Kemerovo mencari penyebab tumpahan, penduduk setempat mengatakan bahkan bebek menolak berenang di 'air beracun' itu.
Advertisement
"Ini seperti sup borscht (sup sayuran dari Eropa Timur, tapi mungkin lebih beracun," kata salah seorang berkomentar. 'Airnya terlihat beracun.'
"Tidak ada bebek di sungai, semuanya ada di tepi sungai," timpal seorang penduduk, Andrey German seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (9/11/2020).
Perubahan warna Sungai Iskitimka yang mengkhawatirkan memicu kekhawatiran dari penduduk di kota industri Kemerovo, tempat sungai di kota Rusia itu mengalir.
Saksikan Juga Video Ini:
Bahan Kimia Masih Diselidiki
Pejabat lingkungan mengatakan air berwarna merah itu berasal dari saluran pembuangan yang tersumbat. Namun bahan kimia yang menyebabkan perubahan warna yang tidak menyenangkan ini masih diselidiki.
"Sistem drainase badai kota kemungkinan merupakan sumber air yang terkontaminasi," kata Wakil Gubernur Kemerovo Andrei Panov.
Polisi sedang berusaha untuk 'mengidentifikasi para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan', tegas Andrei Panov.
Sejauh ini belum diketahui pasti apakah ada risiko kesehatan bagi orang-orang di kota berpenduduk setengah juta orang itu.
"Sekarang ini bukan sungai, ini seperti jelly cranberry," ucap penduduk bernama Elena Dubrovskaya.
Air yang tercemar telah mengalir ke Sungai Tom yang lebih besar. Sebelumnya, Sungai Gvozdnya juga tiba-tiba dilaporkan menjadi merah.
Sejauh ini diduga masalah berasal dari 'air limbah' yang mengalir dari pipa drainase.
Penduduk setempat mengeluh bahwa mereka tidak diberi rincian penyebab pencemaran tersebut.
Sebelumnya, air sungai di Naro-Fominsk di Rusia barat juga dikabarkan berubah menjadi merah akibat pelepasan bahan kimia.
Advertisement