Liputan6.com, Jakarta Terlepas dari meningkatnya pembicaraan mengenai kesehatan mental, beberapa orang menemukan bahwa masih sulit untuk terbuka dan meminta bantuan saat membutuhkan pertolongan.
Penelitian menunjukkan bahwa stereotip negatif tentang penyakit mental menghalangi orang untuk mencari pengobatan atau berbicara sama sekali.
Advertisement
Untungnya, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang khususnya selebriti yang memiliki audiens dan dampak yang besar mulai berani terbuka dan menginspirasi masyarakat mengenai penyakit mental yang mereka alami.
Di bawah ini, ada 6 selebriti yang telah berbicara terus terang tentang perjuangan dan perjalanan mereka dengan segala hal mulai dari depresi, anoreksia, hingga penyakit mental lainnya, seperti dikutip Insider:
Simak Video Berikut Ini:
Emma Stone
Emma Stone menjelaskan pengalamannya dengan kecemasan dan telah mengikuti sesi terapi dalam beberapa kesempatan.
"Saya adalah seorang anak yang sangat, sangat, sangat cemas, dan saya mengalami banyak serangan panik (panic attack)," kata Stone pada Stephen Colbert pada September 2017.
Aktris itu juga membagikan foto monster hijau kecil yang telah ia gambar untuk mewakili kecemasannya ketika dia berusia 9 tahun.
"Jika saya mendengarkan monster terus, itu menghancurkan saya," kata pemenang Oscar kepada Rolling Stone. "Tetapi jika saya menoleh dan terus melakukan apa yang saya lakukan dan biarkan ia berbicara kepada saya, tapi jangan memberikan sebuah kredit kepadanya. Hal itu kemudian menyusut dan menghilang. "
Bintang "La La Land" ini memberikan kredit terhadap terapi, akting, dan improvisasi karena telah membantunya mengatasi kecemasan. "Anda harus hadir dan melakukan improvisasi, itu antitesis dari kecemasan," katanya pada Rolling Stone.
Advertisement
James Franco
James Franco membagikan ceritanya tentang sejarah kecanduan dan depresinya pada Agustus 2017.
"Saya memiliki kepribadian yang sangat adiktif," kata aktor itu kepada Majalah Out.
Setelah dia mengatasi suatu kecanduan sebagai remaja, Franco terjun ke dunia akting ketika dia berusia 17 tahun. Tapi sepuluh tahun kemudian, aktor tersebut menyadari bahwa dia mengalami depresi.
"Di permukaan, hidup saya tampaknya cukup bagus," kenang Franco. "Tapi saya merasa terisolasi dan kesepian."
Kristen Bell
Kristen Bell, yang berjuang melawan depresi dan kecemasan, adalah pendukung kesehatan mental yang terang-terangan. Ia pun mengecam stereotip bahwa orang yang menderita penyakit mental itu lemah.
"Kecemasan dan depresi tidak mempan dengan penghargaan atau prestasi," tulis Bell. "Siapa pun dapat terpengaruh, terlepas dari tingkat kesuksesan atau dimana tempat mereka dalam rantai makanan."
Bell juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan mental. "Penting bagi saya untuk jujur tentang hal ini sehingga orang yang berada dalam situasi serupa dapat menyadari bahwa mereka bukanlah tidak berharga dan bahwa mereka memiliki sesuatu untuk ditawarkan. Kita semua mempunyai hal itu."
Advertisement
Zayn Malik
Zayn Malik telah buka-bukaan mengenai perjuangannya dengan kecemasan dan gangguan makan. Dalam otobiografinya, ia merinci bagaimana tekanan saat tampil dan tur dengan One Direction membuatnya membatasi asupan makanannya ke kondisi ekstrem yang tidak sehat.
"Saya pergi berhari-hari, terkadang dua atau tiga hari berturut-turut tanpa makan apa-apa."
Sementara gangguan makan dan kecemasannya telah berkurang sejak meninggalkan One Direction, penyanyi itu terus berbicara terus terang tentang kesehatan mentalnya.
"Kita semua manusia," kata Malik The Sunday Times. "Orang sering takut untuk mengakui kesulitan, tetapi saya percaya bahwa tidak harus ada pergumulan dengan apa pun yang merupakan kebenaran."
Shawn Mendes
Shawn Mendes mengatakan bahwa membuka diri tentang kecemasannya adalah salah satu hal paling menakutkan tetapi paling penting yang pernah ia lakukan.
"Membicarakan masalah, memadamkannya, adalah salah satu hal paling menakutkan tetapi paling penting yang pernah saya lakukan," kata Mendes kepada People.
Lagu hit Mendes "In My Blood" terinspirasi oleh kesehatan mentalnya. Dia menambahkan, "Saya masih bergumul dengan itu tetapi hanya ingat setiap hari bahwa setiap orang menghadapi beberapa tingkat kecemasan atau tekanan, kita semua bersama-sama."
Berbicara kepada The Sun pada 2018, Mendes mengatakan bahwa dia melakukan upaya untuk lebih terhubung dengan orang-orang dalam hidupnya.
“Saya mendapati diri saya menutup diri dari semua orang, berpikir itu akan membantu saya melawannya," katanya.
"Semua rasa sakit itu sementara. Tapi, masalah dengan kecemasan dan mengapa hal itu sangat sulit bagi orang yang tidak paham adalah bahwa hal ini sangat random dan dapat menyerang Anda pada saat-saat Anda tidak mengharapkannya," kata Shawn.
Advertisement
Sophie Turner
Bintang serial TV Game of Thrones, Sophie Turner terang-terangan tentang mengalami gangguan makan, depresi, dan kecemasan.
Berbicara kepada The Times UK pada Mei 2019, Turner mengatakan bahwa dia berjuang dengan citra tubuhnya saat remaja dan menjadi sorotan publik sangat tidak membantu.
"Saya terlalu sadar akan tubuh saya di usia muda," katanya. "Dan itu hanya mengambil alih pikiranku, hanya itu yang akan kupikirkan. Menghitung kalori, semuanya. Oh, aku akan makan kacang hari ini."
Aktris itu kemudian mengatakan bahwa dia memutuskan untuk menjalani terapi ketika dia berhenti mendapatkan menstruasi.
Dalam podcast dengan Dr. Phil, Turner juga berbicara tentang dampak terapi dan bantuan suaminya, Joe Jonas dalam kesehatan mentalnya.
"Saya merasa jauh lebih baik," katanya. "Sebenarnya, saya telah menjalani terapi di CAST Center. Saya sedang menjalani pengobatan dan sekarang saya mencintai diri saya sendiri, bahkan lebih dari dulu. Saya rasa saat ini saya belum mencintai diri saya sendiri sepenuhnya, tetapi sekarang saya bersama seseorang yang membuat saya menyadari bahwa saya memang memiliki beberapa kualitas. Dan ketika seseorang mengatakan kepada Anda bahwa mereka mencintaimu setiap hari, itu membuat Anda benar-benar memikirkan hal itu dan saya pikir itu membuat Anda lebih mencintai diri sendiri."
(Vania Accalia)
Banner Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19.
Advertisement