Lampaui Target, 690 Pelaku Usaha Serbu Trade Expo Indonesia ke-35

Di tengah pandemi Covid-19, Trade Expo Indonesia ke-35 untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Nov 2020, 15:30 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Indosiar Grup di SCTV Tower Jakarta, Rabu (12/8/2020). Dalam pertemuan Kemendag berharap peran media dan grup besar menyampaikan berita positif kepada publik selama pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, Trade Expo Indonesia ke-35 untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual.

Mengusung tema ‘Sustainable Trade in Digital Era’, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menyampaikan bahwa acara ini hadir membawa terobosan untuk menjembatani hubungan para eksportir dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia. Dimana saat ini tengah terbatas ruang geraknya secara fisik.

Meski digelar secara virtual, hal ini tak menyurutkan antusiasme dari pelaku usaha. Tercatat, ada 690 pelaku usaha yang bergabung dalam acara ini. Jumlah tersebut membudak lebih dari dua kali lipat dari target yakni 300 pelaku usaha.

“Trade expo ini mendapat antusias yang sangat tinggi dari para eksportir. Terbukti kurun waktu kurang dari 1 bulan sejak diluncurkannya secara resmi pada bulan September tanggal 21 2020, seluruh stan telah terisi penuh oleh para pejuang ekspor pada awal Oktober 2020 sebanyak 690 pelaku usaha,” kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dalam Opening Ceremony 35th Trade Expo Indonesia, Selasa (10/11/2020).

Di sisi lain, Agus tak memungkiri adanya kesulitan untuk menyamai hasil penyelenggaraan trade expo 2019 lalu. Dimana transaksi yang dihasilkan mencapai USD 10,96 miliar.

“Kami optimis dengan kelebihan pada sistem virtual ini penyelenggaraan Trade Expo Indonesia tahun ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor. Walaupun dengan capaian yang akan sulit untuk menyamai hasil penyelenggaraan tahun 2019 lalu,” kata Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Buka Trade Expo Indonesia ke-35, Jokowi Ingin Promosi Dagang Terus Digencarkan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Jokowi memperingatkan Polri dan TNI untuk menindak tegas pelaku pembakaran hutan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gelaran Trade Expo Indonesia 2020 tetap dilaksanakan secara virtual di tengah pandemi covid-19. Dalam sambutannya, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perdagangan dunia tengah mengalami kondisi yang sama. Yakni terganggunya supply dan demand akibat pandemi yang masih berlangsung ini.

“Walaupun di tengah pandemi, Trade Expo promosi pameran dagang harus dirancang dengan sebaik-baiknya jangan biasa-biasa saja. Kedepankan kreativitas untuk mendukung keunggulan produk produk kita luaskan pasar serta menjaga konsumen yang lebih banyak,” kata dia dalam Opening Ceremony 35th TRADE EXPO INDONESIA, Selasa (10/11/2020).

Jokowi menambahkan, kreativitas yang dimaksud antara lain dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital. Bergerak ke virtual, atau bertransformasi dari offline ke online.

“Sampaikan showcase yang menarik bagi buyers internasional. Ini akan menjadi pengalaman baru untuk meningkatkan nilai tambah produk unggulan,” kata dia.

Jokowi menyampaikan, World Trade Organization (WTO) memproyeksikan volume perdagangan dunia tahun 2020 turun 9,2 persen. Namun, Jokowi menuturkan agar momentum ini tidak menjadikan pesimis.

“Dalam menghadapi kondisi yang sulit ini kita tidak boleh pesimis. Di saat perdagangan berupa mengalami perlambatan kita Justru harus bergerak lebih cepat lebih Gesit dan lebih responsif,” lanjut dia.

Menurutnya, dalam situasi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk menangkap peluang baru. Hal ini sekaligus mempersiapkan diri agar mampu bersaing tatkala situasi mulai pulih.

“Lakukan perubahan-perubahan secara besar-besaran pada kualitas, desain, packaging, branding, pelayanan dan harga yang kompetitif. Semuanya harus betul-betul kompetitif, harus sesuai dan mampu memenuhi standar pasar ekspor di tingkat global,” kata Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya