Prediksi Facebook soal Tren Harbolnas di Tengah Pandemi Covid-19

Menjelang akhir tahun, layanan e-commerce menggelar program Hari Belanja Nasional (Harbolnas). Dua program Harbolnas yang terkenal di Indonesia adalah 11.11 dan 12.12.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Nov 2020, 15:10 WIB
Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir tahun, layanan e-commerce menggelar program Hari Belanja Nasional (Harbolnas). Dua program Harbolnas yang terkenal di Indonesia adalah 11.11 dan 12.12.

Facebook mengungkapkan sebuah studi baru mengenai Harbolnas. Hasil studi itu mengungkapkan lima temuan menarik yang dapat dipertimbangkan merek sebagai bagian dari program belanja tersebut.

Kelima temuan ini diprediksi akan menjadi bagian penting dari tren Harbolnas 2020. Berikut rinciannya:

1. Peran Gen x dan Boomers

Gen X dan boomers mendominasi pertumbuhan seluler dan e-commerce global. Sebesar 43 persen Gen X dan boomers yang disurvei di Indonesia menyatakan meningkatkan total pengeluaran belanja online karena Covid-19.

Sebanyak 70 persen responden mengatakan, akan lebih mau membeli produk jika bisa mengirimkan pesan ke bisnis online tersebut.

Secara umum, barang kebutuhan pokok sehari-hari menjadi kategori yang paling menikmati peningkatan. Sebanyak 56 persen menyatakan mereka melakukan lebih banyak pembelian online di kategori ini.

2. Sensitivitas Harga

Penurunan ekonomi yang dipicu oleh Covid-19 pasti akan berdampak pada mayoritas masyarakat. Sensitivitas terhadap harga akan meningkat pada musim akhir tahun ini. Sebelum Covid pun, harga sudah menjadi kekhawatiran terbesar akhir tahun ini.

Berdasarkan hasil survei, 11.11 dan 12.12 menjadi acara obral besar yang paling populer di Indonesia.


3. Beli Hadiah untuk Diri Sendiri

Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berdasarkan data Facebook, membeli hadiah untuk diri sendiri, dan belanja musiman menjadi sarana untuk menghibur diri di masa yang menantang seperti sekarang.

Vertical Lead untuk Facebook di Indonesia, Aldo Rambie, mengatakan banyak orang di Indonesia telah menunda pembelian karena Covid-19.

"Ketika wabah ini mulai mereda, studi kami menunjukkan bahwa hampir 86 persen konsumen di Indonesia ingin memberi hadiah untuk diri mereka sendiri selama musim belanja akhir tahun ini," tuturnya.

4. Perubahan Hidup

Perubahan mendadak di kehidupan membuat orang lebih terbuka dengan produk dan jasa baru. Aldo mengatakan, Facebook melihat banyak konsumen yang mencoba kebiasaan, produk, dan layanan yang baru selama pandemi ini.

Periode obral besar seperti Harbolnas adalah momen melakukan eksplorasi kategori produk baru, dan milenial (41 persen dari responden) adalah kelompok paling terbuka dengan produk baru.

Disebabkan pada tahun ini orang akan semakin bergantung pada pembelian online, pengalaman berbelanja baru seperti live shopping, social buying dan gamification atau belanja dengan cara bermain akan menarik perhatian calon pelanggan.

 


5. Nilai Merek

Sikap merek dalam mengatasi pandemi Covid-19 akan menjadi pertimbangan penting bagi konsumen. Orang-orang berharap merek untuk bereaksi dengan tindakan, bukan hanya melakukan gerakan pemasaran.

Berdasarkan studi Facebook, 65 peren responsen menyatakan bagaimana sebuah merek merespon krisis Covid-19 akan memiliki dampak besar terhadap kemungkinan mereka membeli produknya di masa depan.

Selain itu, 47 persen menyatakan sudah berpindah merek produk atau jasa karena perusahaan dari merek yang dipakai sebelumnya telah melanggar nilai-nilai pribadi mereka.

Khusus untuk Harbolnas, studi Facebook menunjukkan konsumen ingin melihat video yang menunjukkan bagaimana produk digunakan secara nyata untuk membantu mereka membuat keputusan. Konsumen di Indonesia mengindikasikan ingin melihat konten yang informatif (44 persen), kreatif (42 persen), dan tentang promo terbaru (39 persen).

Studi ini dilakukan terhadap 1.515 pembeli keperluan liburan di Indonesia berusia 18 tahun ke atas tentang kebiasaan dan sikap belanja akhir tahun mereka, bekerja sama dengan YouGov mulai dari 2 hingga 24 Desember 2019.

Studi ini kemudian dilengkapi juga dengan analisa berbagai sumber ketiga, termasuk di dalamnya Gelombang 1-3 dari Global Web Index Coronavirus Multi Market Study terhadap pengguna internet usia 18-64 tahun.

(Din/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya