Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mendapatkan keluhan dari seorang demonstran ketika berada di sekitaran area festival rakyat yang digelar Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) yang terdiri dari eleman masyarakat, buruh dan mahasiswa pada Selasa, (10/11/2020).
Risma tiba-tiba terlihat di sekitaran area festival rakyat di depan Patung Gubernur Suryo, sekitar pukul 17.35 WIB.
Kehadiran Risma di sekitaran festival rakyat tersebut hanya ingin membantu petugas kebersihan Surabaya, untuk membersihkan sampah-sampah plastik yang berserakan di sekitar lokasi.
Baca Juga
Advertisement
Bukannya mendapatkan sambutan hangat, para demonstran malah mengusir Risma untuk pergi menjauh dari lokasi. Selain itu, dia juga terlibat dialog yang menjurus ke perdebatan dengan sejumlah demonstran.
"Ini bu sampahnya. Ibu jangan lakukan bersih-bersih sampah di sini, biar rakyat saja yang membersihkan sampah. Saya dulu mendukung dan mencoblos bu Risma, tapi ibu tidak membela rakyat. Saya kena PHK semena-mena, lalu siapa yang membela saya bu. Saya sudah jadi pengangguran, tidak bekerja lagi. Tolang bu, bagaimana solusinya," ujar demonstran emak-emak yang mengenakan baju merah.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Respons Risma
Mendengar keluhan tersebut, Risma menjawab dirinya sudah kirim surat kepada Presiden Joko Widodo mengenai Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).
"Saya sudah kirim surat ke Pak Presiden bu. Kita juga sama-sama berjuang. Saya tidak diam saja melihat warga saya seperti ini," ucap Risma.
Setelah menjauh dari kerumunan massa aksi festival rakyat, datang dua emak-emak yang hendak berswafoto dengan wali kota Risma. Namun, lagi-lagi, dia mendapatkan keluhan mengenai lahan tanah miliknya di Surabaya.
"Bu, saya sudah mengirim surat ke Pak Presiden. Saya belum tahu keputusan dan kebijakannya bagaimana. Kita tetap sama-sama berjuang. Saya tidak tinggal diam melihat warga Surabaya seperti ini," ujar Risma.
Selanjutnya Risma memilih untuk menyeberang jalan di sekitaran Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk memantau petugas kebersihan.
Advertisement