Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 Km.
Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi. Saat ini pekerjaan jalan akses ke Patimban konstruksinya telah selesai dan siap dioperasikan.
Advertisement
Keberadaan Pelabuhan Patimban yang didukung akses jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek. Sekaligus memperlancar arus logistik nasional.
Selain itu akan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di Utara Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.
Proyek pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban ini merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008 Yusuo Fakuda selaku Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia pada beberapa waktu lalu.
"Jalan akses ini merupakan wujud nyata dari kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman senilai Rp 1,2 Triliun," kata Menteri Basuki, Rabu (11/11).
Menteri Basuki mengatakan, jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan 3 jenis struktur, dimana sebagian besar adalah elevated (jalan layang) diatas persawahan dengan tanah lunak. Ketiga tipe struktur tersebut adalah pile slab sepanjang 5,9 Km, flyover sepanjang 1,6 Km, dan flexible pavement sepanjang 0,7 Km.
Pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban ini dilaksanakan dengan pola Kerja Sama Operasi (KSO) antara Shimizu Corporation dengan PT. PP dan PT. Bangun Cipta Kontraktor dibawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat.
Selain itu untuk mendukung konektivitas ke Pelabuhan Patimban, Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 37,05 Km yang menghubungkan ruas tol Cikampek – Palimanan (Cipali) Km 89+475 dengan ruas Pantura.
Sebagai informasi, akses Tol Pelabuhan Patimban ini diprakarsai oleh konsorsium antara PT Jasa Marga dengan kepemilikan sebesar 50 persen, PT Surya Semesta Internusa 25 persen, PT Daya Mulia Turangga 10 persen, dan PT Jasa Sarana 10 persen dengan nilai investasi sebesar Rp. 7,5 triliun. Jalan Tol akses Pelabuhan Patimban tersebut, rencana konstruksinya akan dimulai pada Januari 2022 dan ditargetkan akan beroperasi pada 2024.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tahap I Rampung November 2020, Pelabuhan Patimban Sudah Uji Sandar Kapal
Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1 direncanakan selesai pada minggu ketiga bulan November 2020. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo mengatakan dermaga tahap 1 sudah melakukan uji sandar kapal.
Proses uji sandar kapal ini pun telah dilakukan sejak awal minggu akhir bulan Oktober. Hasil uji coba tersebut dinilai sudah cukup memuaskan.
"Sekarang kami sedang melakukan persiapan untuk jalan akses, sehingga nanti di minggu ketiga November, Pelabuhan Patimban tahap 1 sudah siap untuk beroperasi," kata Agus di Subang, Sabtu (31/10).
Pengembangan kawasan Patimban diharapkan bisa mendorong roda perekonomian baru di daerah Cirebon, Subang dan Majalengka. Saat ini di kawasan ini pun sudah ditopang infrastruktur pendukung seperti Bandar Udara Kertajati dan akses jalan tol.
Tak hanya itu, Pelabuhan Patimban juga mengintegrasikan kawasan strategis lainnya. "Pelabuhan Patimban juga akan mengintegrasikan kawasan ekonomi eksisting seperti Bekasi Timur, Karawang, dan Purwakarta," kata Agus.
Sebagai informasi, Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki area seluas 369 hektar. Lalu backup area mencapai 356 hektar.
Adapun biaya investasi total mencapai Rp 43,2 triliun. Pada tahap 1 ini pembangunan menggunakan dana APBN dan pinjaman dari Jepang sebesar Rp 14 triliun.
Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan Patimban akan dilakukan pada tahun 2023. Nilai nilai investasi tahap lanjutan ini sebanyak Rp 9,5 triliun.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Menhub: Minggu ke-3 November, Tahap Pertama Pelabuhan Patimban Siap Beroperasi
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan pembukaan tahap awal Pelabuhan Patimban di Subang, Sabtu (31/10). Rencananya, pembangunan tahap 1 pelabuhan yang secara fisik akan memiliki bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok ini, ditargetkan selesai pada minggu ketiga November 2020.
“Ini tinjauan terakhir sebelum nanti kami soft opening, minggu ketiga November tahap pertama harusnya sudah selesai pembangunan pertama dan operasional terbatas,” kata Menhub dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (31/10/2020).
Pelabuhan ini juga akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya. Semua sistem nantinya akan terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.
Untuk tahap pertama, obyek fisik yang direncanakan siap beroperasi adalah terminal peti kemas sepanjang 150 m, lapangan peti kemas seluas 35 Hektare (Ha) dengan kapasitas 250.000 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit), dan terminal kendaraan 300 m dengan kapasitas 218.000 CBU.
"Nanti akan menangani terminal kendaraan serta otomotif dan bongkar muat peti kemas,” kata Budi Karya.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo mengatakan dermaga tahap 1 sudah melakukan uji sandar kapal sejak awal minggu ini dan hasilnya sudah cukup memuaskan.
“Sekarang kami sedang melakukan persiapan untuk jalan akses, sehingga nanti di minggu ketiga November, Pelabuhan Patimban tahap 1 sudah siap untuk beroperasi,” kata Agus.
Pengembangan kawasan Patimban juga diharapkan bisa mendorong roda perekonomian baru di daerah Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka) yang saat ini sudah ditopang infrastruktur pendukung seperti Bandara Kertajati dan akses jalan tol. Selain itu, pelabuhan ini juga akan mengintegrasikan kawasan ekonomi eksisting seperti Bekasi Timur, Karawang, dan Purwakarta.
Patimban yang jadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berada di area seluas 369 Ha dan backup area mencapai 356 Ha, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp 43,2 triliun.
Untuk tahap satu sudah dilakukan sebesar Rp 14 triliun yang dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan ini akan dilakukan pada tahun 2023 dengan nilai investasi sebanyak Rp9,5 triliun.