Trauma Selimuti Korban Kapal Bahuga Jaya

Tak hanya air mata, trauma juga mendera korban tenggelamnya KM Bahuga Jaya. Terkatung-katung di laut selama hampir dua jam dan menghilangnya awak kapal saat kapal kian miring membuat trauma mereka begitu kental.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Sep 2012, 00:53 WIB
Liputan6.com, Lampung: Irma, seorang bocah berumur tujuh tahun, selamat dari tragedi tenggelamnya Kapal Motor Bahuga Jaya di Selat Sunda, Bakauheni, Lampung. Ia menangis mencari ibunya yang meninggal dalam kecelakaan itu.
 
Tak hanya air mata, trauma juga mendera korban tenggelamnya KM Bahuga Jaya. Terkatung-katung di laut selama hampir dua jam dan menghilangnya awak kapal saat kapal kian miring, membuat trauma mereka begitu kental. 
 
Posko informasi Rumah Sakit Krakatau Media hingga kini juga masih ramai didatangi mereka yang mencari keluarganya. Ipron misalnya. Ia mencari adiknya Rahmat Hidayat, yang diduga menjadi korban. Tapi ia tidak menemukan nama Rahmat, seorang sopir truk, di daftar korban. 
 
Di tengah kesimpangsiuran jumlah penumpang, Menteri Perhubungan memastikan seluruh penumpang kapal yang berjumlah 213 orang ini sudah ditemukan. Namun, seorang penumpang kapal yakin masih ada korban lain karena ia melihat sopir dan kernet truk terjebak di dek saat kapal tenggelam. 
 
Sementara ASDP Merak juga memastikan jumlah penumpang kapal 213 orang dan sudah ditemukan semua. Dari jumlah itu, sebanyak 206 orang selamat, tujuh meninggal. Namun kenyataannya, masih banyak warga yang mencari keluarganya.(ALI/ADO)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya