Pasar India Tergila-gila Bungkil Kelapa Asal Sulut

Ekspor pakan ternak bungkil kelapa dari Sulut pada 2020 didominasi pasar India.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 12 Nov 2020, 21:00 WIB
Ini untuk kesekian kalinya ekspor Sulut tembus ke Negara di Asia Selatan tersebut.

Liputan6.com, Manado - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado,  Senin (9/11/2020), kembali melepas 6.000 ton bungkil kelapa asal Sulut menuju India dengan nilai Rp5,4 miliar. Ini untuk kesekian kalinya ekspor Sulut tembus ke negara di Asia Selatan tersebut.  

"Kami telah pastikan bungkil kelapa ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina, sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke India," kata Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan saat menyerahkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada eksportir PT Cargill.

Donni mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat pandemi global, bungkil kelapa tetap rutin diekspor ke India, karena permintaan negara tersebut akan produk olahan minyak kelapa sub sektor Perkebunan ini tidak pernah surut malahan meningkat. India merupakan peminat pakan ternak bungkil kelapa asal Sulut paling besar dibandingkan dengan negara lain.

“Karena di samping komoditasnya sesuai dengan yang dipersyaratkan negara tersebut, juga sebagian besar mata pencaharian masyarakat di India adalah beternak. Ketersediaan pakan di sana tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah ternak yang sangat banyak,” ujarnya.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Manado tercatat fasilitasi ekspor pakan ternak bungkil kelapa selama bulan Januari hingga Oktober tahun 2020 sebanyak 100,8 ribu ton dengan nilai mecapai Rp276,85 miliar. Ini meningkat sebanyak 14,7 persen dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 87,88 ribu ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp159,65 miliar.

Donni mengatakan, ekspor bungkil kelapa dari Sulut ini pada tahun 2020 didominasi oleh India hampir 96,7 persen selain ekspor ke Vietnam. Sedangkan pada tahun 2019 tetap ekspornya didominasi oleh India sebanyak 91,6 persen selain ke Vietnam dan Korea Selatan.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan Syahrus Yasin Limpo untuk mengawal gratieks supaya ekspor komoditas pertanian meningkat, pihaknya melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan. Seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium, serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.

 “Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian termasuk dari Sulut yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin di negara tujuan,” ujarnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya