Ungguli Korea Selatan, Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Gaya Hidup Tersehat di Asia Pasifik

Daftar negara dengan gaya hidup paling sehat di Asia Pasifik ini dianalisa lewat risiko faktor alkohol, tembakau, dan biologis.

oleh Asnida Riani diperbarui 11 Nov 2020, 19:02 WIB
Ilustrasi pose yoga, One-Legged Downward-Facing Dog Pose atau Eka Pada Adho Mukha Svanasana. (dok. unsplash/ @rimakruciene)

Liputan6.com, Jakarta - Mengadopsi semangat November sebagai bulan menumbuhkan kesadaran akan risiko penyakit tak menular, seperti diabetes, kanker paru-paru, dan Alzheimer, perusahaan FinTech Asia, Value Champion, membuat daftar negara Asia Pasifik dengan gaya hidup paling sehat.

Melansir laman resminya, Rabu (11/11/2020), perhitungan ini dilakukan menggunakan indeks Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan alkohol dan tembakau, serta faktor biologis seperti obesitas, tekanan darah, dan kolesterol.

Dari situ, pihaknya dapat mengetahui negara mana yang berada di jalur tepat dalam mengurangi risiko berkembangnya beberapa penyakit paling umum dan berbahaya di dunia. Menurut data WHO, enam dari penyebab utama kematian adalah NCD, yaitu penyakit tak menular dan membutuhkan waktu lama untuk berkembang.

Meski benar bahwa faktor-faktor tak terkendali, seperti genetika dan lingkungan, dapat berperan dalam mengembangkan jenis penyakit ini, menjalani gaya hidup sehat masih jadi cara terbaik untuk mengurangi kemungkinan mengidap penyakit tak menular.

Dari analisis tersebut, Indonesia menempati posisi ke-6 sebagai negara dengan gaya hidup paling sehat. Nilai risiko alkoholnya tercatat 1,25, sementara risiko konsumsi tembakaunya paling tinggi, yakni di angka 12. Kemudian, risiko faktor biologisnya 6,5.

Posisi pertama sebagai negara dengan gaya hidup paling sehat ditempati Singapura. Meski proporsi orang Singapura minum berlebihan pada kesempatan tertentu, total konsumsi alkohol per kapita mereka adalah yang terendah ke-3 dari negara yang dianalisa, yakni hanya dua liter alkohol murni per orang setiap tahun.

Warga Singapura juga memiliki prevalensi terendah untuk penggunaan alkohol dan gangguan ketergantungan masing-masing 1,1 persen dan 0,5 persen dari negara-negara mayoritas non-Muslim. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Daftar Lengkapnya

Bunga jacaranda yang bermekaran terlihat di dekat Gedung Opera Sydney, Australia (22/10/2020). Jacaranda adalah genus dari 49 spesies tanaman berbunga dalam keluarga Bignoniaceae, asli daerah tropis dan subtropis dari Amerika Tengah, Amerika Selatan, Kuba, Hispaniola dan Bahama. (Xinhua/Bai Xuefei)

Menyusul di posisi ke-2, ada Australia yang memimpin gaya hidup paling sehat karena konsumsi tembakau yang sangat rendah dan skor risiko biologis terhitung sehat. Faktanya, orang Australia mencatat prevalensi penggunaan tembakau terendah ke-2, faktor yang telah membantu mengurangi risiko banyak kanker, stroke, dan penyakit jantung.

China adalah negara tersehat ke-3 dalam daftar tersebut karena warganya memiliki salah satu skor faktor risiko biologis terbaik. Sebagai catatan, Tiongkok memiliki warga paling aktif dari negara yang dianalisa. Hanya 14,1 persen dari populasinya yang tak mendapat aktivitas fisik secara cukup.

Jepang adalah negara tersehat ke-4 karena skor alkohol, merokok, dan faktor biologis lebih baik daripada rata-rata. Negara ini mencatat salah satu tingkat obesitas terendah, yaitu hanya 4,4 persen dari populasi yang memiliki BMI sama atau lebih besar dari 30. Juga, kadar kolesterol tak sehat hanya sedikit meningkat untuk pria dan di bawah tingkat kesehatan maksimum 3,37 mmol / L untuk wanita.

Posisi selanjutnya ditempati Vietnam dengan catatan salah satu skor risiko faktor biologis terendah. Tingkat obesitasnya adalah yang paling rendah dari negara yang dianalisa, hanya 1 dari 4 orang yang tak mendapat aktivitas fisik cukup dan kadar kolesterol non-HDL berada di bawah rata-rata, meski masih sedikit di atas kisaran sehat.

Sementara Indonesia bertengger di posisi enam, di bawahnya ada Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, India, Filipina, dan, terakhir, Thailand. 

Thailand mengonsumsi lebih banyak alkohol daripada rata-rata regional dan memiliki salah satu tingkat gangguan penggunaan alkohol tertinggi. Penggunaan tembakau di Thailand juga berkisar di sekitar rata-rata, dengan sekitar satu dari lima orang menggunakan produk tembakau.

Selain itu, meski merupakan negara yang cukup aktif, Thailand memiliki tingkat obesitas di atas rata-rata dan salah satu tingkat tertinggi tekanan darah tinggi, serta peningkatan kolesterol dari negara yang dianalisa.

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya