Kabar Baik, Tersisa Satu Zona Merah Covid-19 di Riau

Penyebaran Covid-19 di Riau perlahan turun setiap harinya sejak akhir Oktober 2020, di mana saat ini tinggal satu kabupaten yang masuk zona merah

oleh M Syukur diperbarui 12 Nov 2020, 11:00 WIB
Petugas medis Covid-19 di Riau melakukan tes swab kepada salah satu warga di Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Penyebaran Covid-19 di Riau perlahan turun setiap harinya sejak akhir Oktober 2020. Pasien terkonfirmasi yang selesai menjalani perawatan juga meningkat melampui total kasus yang ada.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga 11 November 2020 tercatat 15.907 warga terkonfirmasi Covid-19 dan 13.589 sudah sembuh. Dari jumlah keseluruhan itu, 1.367 warga masih menjalani isolasi di fasilitas milik pemerintah.

Berikutnya, masih ada 587 warga terkonfirmasi menjalani perawatan di rumah sakit. Kabar buruknya, terdapat 373 meninggal dunia, baik itu tanpa atau dengan penyakit penyerta.

Kondisi ini perlahan membuat sebagian besar kabupaten di Riau keluar dari zona merah. Saat ini masih tersisa Kabupaten Bengkalis sebagai zona merah atau resiko penyebaran sangat tinggi.

Menurut ahli epidemiologi Riau, dr Wilda Asfan, Kota Pekanbaru sudah menjadi zona oranye setelah 10 pekan lebih berada pada zona merah. Zona oranye merupakan daerah dengan risiko penyebaran sedang.

"Kemudian Kepulauan Meranti lebih baik karena sudah zona kuning, risiko penyebarannya rendah," kata Wildan di Pekanbaru, Rabu siang, 11 November 2020.

Wildan mengatakan, berkurangnya zona berbahaya Covid-19 di Riau tak lepas dari peran masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Hanya saja, warga tidak boleh lengah dan harus selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kemudian testing atau pemeriksaan terhadap masyarakat harus tetap dilakukan, target 1.100 pemeriksaan per minggu harus dipertahankan," sebut Wildan.

Wildan berharap zona oranye Covid-19 di Pekanbaru tidak naik menjadi merah. Dia pun mengajak pemerintah terus melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya