Survei: Pandemi Bikin 95 Persen Pengusaha Perempuan Alami Penurunan Omzet

Di masa pandemi COVID-19 pengusaha perempuan skala rumah tangga menjadi salah satu kelompok yang terdampak parah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Nov 2020, 12:00 WIB
Dampak COVID-19 bagi pengusaha perempuan.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi COVID-19 pengusaha perempuan skala rumah tangga menjadi salah satu kelompok yang terdampak. 

Menurut survei yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) di 45 kabupaten, 95 persen perempuan pemilik usaha mengalami penurunan omzet yang cukup besar dalam penjualan. Sementara 92 persen mengalami kenaikan biaya bahan baku akibat pandemi.

Sebagai upaya penanggulangan masalah tersebut, Pemerintah Inggris melalui UK-Indonesia Tech Hub, Kemen PPPA, dan Krealogi oleh Du Anyam bekerja sama melakukan pelatihan virtual dan pendampingan HERfuture untuk mendukung iklim bisnis di Indonesia yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Program pelatihan daring ini akan menyasar pengusaha perempuan dengan bisnis mikro dan ultra mikro berusia 30-50 tahun. Rencananya, program ini akan dilaksanakan di enam wilayah yakni Lombok Tengah, Rembang, Kendal, Bangka Tengah, Cilegon, dan Palembang.

Program ini juga sebagai pendukung visi Pemerintah Indonesia dalam memberdayakan ekonomi digital dan mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Tujuan utamanya untuk meningkatkan literasi digital dan keamanan internet bagi para peserta guna mendukung pengusaha perempuan untuk siap secara digital dan memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mendukung bisnis mereka.

Kedua, mendorong pemulihan ekonomi dari dampak COVID-19 dan ketiga, meningkatkan mata pencaharian pengusaha perempuan di lokasi sasaran.

“Kami berharap program HERfuture dapat membuka peluang kerja sama selanjutnya, khususnya dalam meningkatkan kapasitas perempuan pelaku usaha mikro/industri rumahan, membuka akses untuk mendukung bisnis mereka, meningkatkan kualitas pendidikan tentang literasi digital dan kesehatan keluarga, serta memajukan pemberdayaan ekonomi perempuan, baik bagi keluarga maupun lingkungan," ujar Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, dalam keterangan pers, Rabu (11/11/2020).

 "Saya percaya perempuan Indonesia masa sulit ini," lanjut Bintang. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:


Seleksi 100 Pengusaha Perempuan

100 pengusaha perempuan yang tersebar di enam wilayah akan diseleksi berdasarkan rekomendasi Kemen PPPA, yang kemudian akan diikutsertakan dalam pelatihan Literasi Digital dan Keuangan, 10 Modul Dasar Keterampilan Non Teknis dan Operasional untuk Kinerja Usaha Mikro dan Ultra Mikro, serta akses pasar.

Selain itu, peserta akan mengikuti lokakarya daring dalam kelompok-kelompok kecil untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke dalam bisnis yang sedang berjalan, dengan dibantu fasilitator lokal di setiap wilayah sebagai mentor.

Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan diberikan kesempatan untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari ke dalam format kerja yang diberikan dengan menggunakan pengalaman mereka sendiri.

Untuk keberlanjutan program pelatihan bagi peserta, Krealogi oleh Du Anyam akan memperkenalkan aplikasi Krealogi, aplikasi internal yang ramah-pengguna untuk membantu pemantauan operasional bisnis berbasis data dan pengambilan keputusan.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya